Sukses

Ragam Penyebutan Bunga Melati di Berbagai Daerah

Bunga melati memiliki berbagai sebutan yang berbeda-beda di setiap daerah.

Liputan6.com, Jakarta - Bunga melati memiliki makna yang dalam dan simbolis dalam berbagai budaya, terutama di Indonesia. Bunga ini memiliki nama latin Jasminum officinale dan Jasminum sambac.

Dalam mitologi Yunani dan Romawi, bunga melati dianggap sebagai simbol keindahan dan terhubung dengan dewi kecantikan dan cinta, Aphrodite.

Di Indonesia, bunga melati putih atau Jasminum sambac adalah spesies melati yang paling terkenal dan dijuluki sebagai "puspa bangsa" atau bunga simbol nasional.

Bunga melati memiliki berbagai sebutan yang berbeda-beda di setiap daerah. Di Bali, orang menyebut melati dengan Menuh. Sedangkan, di Aceh warga menyebutknya dengan Meulu cut atau Meulu Cina.

Orang Banda menyebut melati dengan Menyuru, sementara orang Gayo dan Batak Karo menyebutknya dengan Melur. Di Manado, melati sering disebut dengan Manduru dan di Bima, disebut dengan Mundu.

Sementara, orang Timor menyebutnya dengan Manyora. Di Madura, melati disebut dengan Malete.

Melati memiliki makna luas dalam tradisi Indonesia; ia adalah bunga kehidupan, keindahan, dan pernikahan, akan tetapi sering kali dikaitkan dengan arwah orang yang telah wafat dan kematian.

Di Indonesia, bunga melati putih atau Jasminum sambac adalah spesies melati yang paling terkenal dan dijuluki sebagai "puspa bangsa" atau bunga simbol nasional.

Dalam lagu dan puisi, melati sering dijadikan sebagai simbol kesucian, keanggunan yang sederhana, dan ketulusan.

Bunga melati juga banyak dimanfaatkan sebagai hiasan kepala saat pernikahan, bunga tabur, minyak wangi, kosmetik, hingga campuran teh.

Selain itu, bunga melati mengandung antioksidan yang tinggi sehingga bermanfaat untuk membantu meningkatkan kesehatan pencernaan. Bunga melati juga dapat mengatasi perut kembung, sakit perut, diare, dispepsia, dan sindrom iritasi usus besar.

Selain itu, bunga melati juga bermanfaat untuk meningkatkan pertumbuhan bakteri baik di usus, dan bisa menghilangkan bakteri berbahaya dan racun dari tubuh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini