Sukses

Pedagang Angkringan di Dekat TKP Jasad Dimutilasi dan Dicor di Semarang Berpotensi Jadi Tersangka

Pedagang angkringan yang berjualan di dekat TKP mutilasi dan pengecoran jasad di Tembalang, Semarang, berpotensi ikut jadi tersangka.

Liputan6.com, Semarang - Pedagang angkringan yang berjualan di dekat TKP mutilasi dan pengecoran jasad di depot air isi ulang AHS Arga Tirta di Tembalang, Semarang, berpotensi ikut menjadi tersangka. Pasalnya, pedagang angkringan bernama Imam itu telah mendengar tindakan keji yang dilakukan tersangka Husen pada malam dia memutilasi korban, Kamis (4/5/2023).

Husen mengungkapkan hal itu di hadapan para wartawan saat jumpa pers rilis kasus. Pelaku pembunuhan keji, Husen, mengaku menceritakan aksi kejam yang telah dilakukannya itu saat mabuk di angkringan di dekat tempatnya bekerja itu. 

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menyebutkan, Imam akan dijadikan saksi dan tidak menutup kemungkinan bakal terjerat pidana juga. Hal itu karena Imam tidak punya inisiatif melapor usai mendengar cerita pelaku. 

Bahkan, pelaku Husen keesokan harinya datang lagi menemui Imam dan mengajaknya bersenang-senang memesan prostitusi di sebuah aplikasi kencan, menggunakan uang Rp7 juta yang diambilnya dari korban.

Meski begitu, Husen menyebut Imam tidak pernah terlibat dalam aksi keji dirinya yang dilakukan terhadap korban. 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mootif Sakit Hati

Di hadapan polisi, Husen mengaku sakit hati kepada korban Irwan karena kerap mendapat perlakuan buruk selama bekerja di depot air isi ulang tersebut. Husen sendiri belum lama bekerja di tempat tersebut, baru sekitar awal bulan puasa lalu.

Aksi pelaku berawal pada Kamis malam (4/5/2023), saat korban dalam posisi tidur di dalam tempat usahanya di Jalan Mulawarman Raya, Kota Semarang.

Saat itu Husen mengaku menusuk pipi kanan dan kiri korban dengan menggunakan linggis.

"Setelah menusuk pipi kemudian saya tinggal keluar," kata Husen.

Tersangka kemudian kembali lagi pada sekitar Jumat dini hari untuk memotong bagian tubuh korban.

Dari pengakuannya, bagian tubuh yang pertama kali dipotong dengan menggunakan pisau dapur tersebut yakni kepala. Pelaku kemudian memotong lengan kanan dan kiri di ruang tengah tempat korban biasa tidur.

"Memotong kepala karena korban sering memarahi, kedua tangan karena korban sering memukul," katanya.

Pelaku kemudian memindahkan bagian tubuh korban itu ke lorong di samping tempat usaha pengisian ulang air itu pada Sabtu sore (6/5/2023) untuk dicor dengan menggunakan pasir dan semen.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.