Sukses

Puskesmas Sukoharjo Raih Penghargaan Penanganan COVID-19 Terbaik, Apa Rahasianya?

Liputan6.com, Sukoharjo - Puskesmas Sukoharjo mandapatkan penghargaan sebagai puskesmas dengan penanganan dan pengelolaan Covid-19 terbaik di seluruh Indonesia. Sukoharjo bukan satu-satunya peraih penghargaan itu, ada dua daerah lain yakni Puskesmas Belik dan Puskesmas Brebes.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Puskesmas Sukoharjo, dr Kunari Mahanani. Kunari menyebut penghargaan itu diberikan oleh Presiden Joko Widodo dalam ajang PPKM Award, dan pihaknya mendapatkan informasi tersebut dari surat elektronik yang dikirim oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Puskesmas Sukoharjo masuk sebagai puskesmas dengan penanganan vaksinasi Covid-19 terbaik se Jawa-Bali, yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo," kata perempuan yang karib disapa Anik itu di Sukoharjo, Rabu (22/3/2023).

Menurutnya pihaknya belum mendapatkan langsung terkait penghargaan tersebut, lantaran informasi itu baru didapatkan dari pemberitahuan melalui surel. Pihaknya juga masih menunggu nantinya akan ada perwakilan atau penghargaan untuk mereka itu dikirim melalui pos.

Ia mengaku penghargaan tersebut berhasil dicapai berkat kerja keras seluruh tim dari puskesmas Sukoharjo selama menangani kasus Covid-19 di wilayah itu.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Vaksinasi Booster ke-2 Respon Masyarakat Menurun

"Ini hasil kolaborasi dari semua pihak di sini (puskesmas Sukoharjo). Kami juga didukung camat, kepala desa, dan para penggerak PKK, kami tidak sendiri bekerja. Ini hasil kolaborasi semua pihak," tutur dia. 

Dirinya menjelaskan, penanganan Covid-19 di wilayahnya khususnya vaksinasi menjadi daerah paling tertib dan selalu tercepat setiap melakukan pelaporan terkait informasi terbaru. Kunari mengaku pelaporan yang masuk dalam suatu aplikasi sebelum bisa diteruskan di aplikasi Pedulilindungi.

"Selama masa pandemi Covid-19 kami aktif emlakukan pelaporan melalui aplikasi smile. Data dari laporan itu langsung terkoneksi ke pemerintah pusat yang dijadikan data dalam aplikasi peduli lindungi," ujar dr Anik.

Rupanya data yang dilaporkan setiap pusat kesehatan seperti pusksesmas menjadi acuan dan data pemerintah untuk mengetahui jumlah masyarakat yang sudah melakukan vaksinasi. "Dari 14 kelurahan kami selalu melaporkan data penanganan vaksinasi di wilayah kami, dan langsung melaporkannya ke pusat melalui Kemenkes," kata dia.

Sementara itu, meski mendapatkan penghargaan penanganan atau pengelolaan Covid-19 terbaik, rupanya dirinya memiliki pekerjaan rumah yaitu, respon masyarakat untuk melakukan vaksinasi dosis kedua yang masih kurang. Hal tersebut membuat jumlah presentase yang sudah melakukan vaksinasi masih di bawah angka 10 persen.

"Untuk vaksinasi booster kedua baru mencapai 2,8%, berbeda dari vaksinasi booster pertama yang mencapai 40%. Kami terus berupaya agar masyarakat tertarik untuk melakukan vaksinasi dengan membuka layanan di puskesmas atau tempat layanan publik lainnya," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.