Sukses

Hasil Perhitungan Hisab Ijtimak Tradisi Tenggeyamo Gorontalo, 1 Ramadan Jatuh pada 23 Maret 2023

Hal ini terungkap pada prosesi adat Motenggeyamo penentuan 1 Ramadan 1444 H yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bone Bolango di Masjid Baitul Haq Islamic Center, Selasa (21/3/2022).

Liputan6.com, Gorontalo - Penentuan 1 Ramadan 1444 H diprediksi serentak jatuh pada tanggal 23 Maret 2023 berdasarkan perhitungan hisab ijtimak. Hal ini terungkap pada prosesi adat Tenggeyamo penentuan 1 Ramadan 1444 H yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bone Bolango (Bonebol) di Masjid Baitul Haq Islamic Center, Selasa (21/3/2022).

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone Bolango, Sabara K Ngou, menjelaskan, berdasarkan perhitungan hisab ijtimak, akhir Syakban jatuh pada tanggal 22 Maret 2023. Sehingga, ia mengatakan besok ketika matahari  terbenam ketinggian hilal sudah berada diketinggian 7 derajat 57 detik 41.

"Sehingga Insya Allah tahun ini baik Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah serentak melaksanakan ibadah puasa Ramadan pada tanggal 23 Maret 2023 dan ini serentak di seluruh dunia karena posisi hilal sudah hampir 8 derajat,"jelas Sabara.

Namun, Sabara menuturkan nanti pada Hari Raya Idul Fitri 1444 H kemungkinan akan terjadi perbedaan sebab Muhammadiyah sudah menentukan Hari Raya Idul Fitri jatuh pada tanggal 21 April 2023 dan posisi hilal baru 1 derajat sementara yang bisa dilihat berada di ketinggian 3 derajat.

"Ini bukan hal yang baru untuk kita semua karena sudah puluhan kali terjadi dan mudahan menjadi rahmat untuk kita semua,"tutur Sabara.

Sementara itu, Bupati Bone Bolango, Hamim Pou merasa bersyukur awal masuknya 1 Ramadan 1444 H tidak ada perdebatan. Perdebatan seperti itu yang seharusnya menjadi sebuah nilai dalam moderasi umat beragama, apalagi keyakinan.

"Tadi kita sudah mendengarkan yang disampaikan Kemenag yang sangat saintifik dan logic. Insya Allah hari Kamis nanti kita akan berpuasa dan besok malam kita sudah bisa melaksanakan ibadah salat tarawih dan setelahnya sahur," kata Hamim.

Terkait perbedaan Hari Raya Idul Fitri, Bupati mengatakan, bahwa rahmat untuk semua umat Muslim. Dirinya mengajak semua pihak untuk menyemarakkan bulan suci Ramadan dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah.

"Perbedaan itu biasa, hanya saja bagaimana kita meningkatkan ibadah kita dibulan Ramadan," ia menandaskan.

Simak juga video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.