Sukses

Curhat Wabup Mahulu Soal Jalan Rusak di Perbatasan: Disuruh Jaga NKRI tapi Ditelantarkan

Wakil Bupati Mahakam Ulu merasa diperlakukan tidak adil oleh pemerintah pusat karena kondisi jalan di perbatasan tidak pernah diperhatikan.

Liputan6.com, Mahakam Ulu - Wakil Bupati Mahakam Ulu Yohanes Avun hanya bisa menatap nanar menyaksikan jalan penghubung antar kecamatan yang rusak parah. Meski geram dia tidak bisa berbuat banyak untuk daerahnya.

Kakinya tempat berpihak penuh tanah liat berwarna kuning. Sesekali dia berusaha membersihkan sepatunya dari tanah tersebut.

“Kondisi jalannya rusak parah, praktis tidak bisa dilewati,” katanya melalui video yang dikirim ke liputan6.com, Sabtu (21/1/2023).

Yohanes sengaja menelusuri jalan tersebut dan menyaksikan sendiri kerusakan yang terjadi. Kondisinya memang rusak parah. Mobil berpenggerak ganda saja tidak bisa melintas.

“Saya sedang mengecek ruas jalan Long Bagun, Long Pahangai, menuju Long Apari sampai ke perbatasan Malaysia,” sambungnya.

Infrastruktur Jalan dari perbatasan Kabupaten Kutai Barat hingga ke Ujoh Bilang, ibukota Kabupaten Mahakam Ulu, panjangnya 140 kilometer. Hanya 15 persen yang bisa dibilang bagus.

Jalur Ujoh Bilang hingga ek Kecamatan Long Pahangai mencapai 83 kilometer dan kondisinya memprihatinkan. Kondisi serupa juga terjadi di jalur Long Pahangai menuju Long Apari sepanjang 75 kilometer.

Wabup Yohanes menyaksikan sendiri beberapa kendaraan yang tidak bergerak sejak empat hari lalu. Sopir dan penumpang menginap di tengah hutan menunggu jalan bisa dilalui.

Dia menjelaskan, kondisi jalan tersebut masih berupa jalan tanah dan menjadi berlumpur saat hujan. Meski demikian, jalan tersebut tetap harus dipakai untuk mengangkut kebutuhan pokok.

“Saya berharap pada pemerintah pusat melalui Dinas PUPR Kaltim, Balai Besar Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR, supaya betul-betul memperhatikan ruas jalan ini karena jalan ini demi masyarakat,” kata Yohanes.

Kebutuhan jalan bagi Kabupaten Mahakam Ulu sangat penting. Sebab jalur utama distribusi barang sedang terganggu akibat Sungai Mahakam surut.

Saat kemarau, Sungai Mahakam surut jauh sehingga tidak bisa dilintas kapal besar. Akibatnya sejumlah desa dan kecamatan alami lonjakan harga kebutuhan pokok.

Simak juga video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mahalnya Sekarung Beras

Akibat jalur distribusi terganggu, harga kebutuhan pokok tembus Rp30 ribu per kilogram. Selain itu, stoknya juga mulai menipis.

“Beras satu sak yang 25 kilogram sekarang sudah Rp800 ribu di Kecamatan Long apari. Sudah mahal, langka pula. Barangnya juga tidak ada,” keluhnya.

Jika tidak ada solusi terkait ini, harga kebutuhan akan semakin terus melambung tinggi. Sementara warga juga akan semakin sulit untuk mendapatkan kebutuhan mereka.

“Kami menagih keseriusan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Harus dibangun serius jalan ini. Jalan ini tidak bisa dipelihara biasa, harus dibangun sampai konstruksi perkerasan. Harus mantab supaya bisa dilewati,” sebutnya.

Wabup Yohanes kemudian menyebut sejumlah menteri untuk meminta segera diperhatikan soal jalan ini. Sebab, kondisi seperti ini sudah ada sejak Kabupaten Mahakam Ulu berdiri 10 tahun lalu.

“Kasihan masyarakat dan kami yang ada di sini, disuruh jaga NKRI tapi kami ditelantarkan seperti ini dengan keadaan kondisi yang tidak nyaman, tidak baik. Justru masyarakatnya semakin menderita,” ujar Yohanes.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.