Sukses

Jelang Imlek, Tapak Tilas Jejak Laksamana Cheng Ho di Kelenteng Sam Poo Kong Semarang

Saat perayaan hari besar etnis China, seperti Tahun Baru Cina atau Imlek, Kelenteng Sam Poo Kong menyajikan sejumlah hiburan.

Liputan6.com, Semarang - Kelenteng Sam Poo Kong merupakan tempat ibadah yang suci, sekaligus tempat wisata ikonis di Semarang, Jawa Tengah. Kelenteng ini bahkan menjadi bangunan ikonik yang sarat akan sejarah.

Dikutip dari laman sampookong.co.id, Kelenteng Sam Poo Kong merupakan simbol akulturasi budaya China dengan adat Jawa. Bangunan kelenteng berdiri megah didominasi warna merah serta arsitektur khas China.

Saat perayaan hari besar etnis China, seperti Tahun Baru Cina atau Imlek, Kelenteng Sam Poo Kong menyajikan sejumlah hiburan. Atraksi tersebut bisa dinikmati semua masyarakat, tak hanya warga keturunan Tionghoa.

Kelenteng Sam Poo Kong merupakan jejak perjalanan Laksamana Cheng Ho, seorang penjelajah dunia yang terkenal asal China. Pada 1406, armada Cheng Ho merapat di pantai Simongan, Semarang karena juru mudinya bernama Wang Jing Hong sakit keras.

Selanjutnya, Cheng Ho menjadikan sebuah goa batu untuk tempat beristirahat dan mengobati Wang Jing Hong. Sementara juru mudinya menyembuhkan diri, Cheng Ho He melanjutkan pelayaran ke Timur.

Selama di Simongan, Wang memimpin anak buahnya menggarap lahan, membangun rumah, dan bergaul dengan penduduk setempat. Alhasil, lingkungan sekitar gua jadi berkembang dan makmur karena aktivitas dagang maupun pertanian. Untuk menghormati pimpinannya, Wang mendirikan patung Cheng Ho di gua batu tempat mereka beristirahat. Inilah asal muasal Kelenteng Sam Poo Kong.

Wang meninggal pada usia 87 tahun dan dimakamkan di sekitar gua. Sejak itu, masyarakat menyebutnya sebagai Makam Kiai Juru Mudi.

Sayangnya, pada 1704 goa batu runtuh akibat longsor, sehingga masyarakat membangun goa buatan yang letaknya bersebelahan dengan Makam Kiai Juru Mudi. Kelenteng ini kemudian didirikan untuk menghormati Laksamana Cheng Ho.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jadi Tempat Wisata

Meski masih berfungsi sebagai tempat ibadan yang suci dan sakral, wisatawan tetap dapat berkunjung ke Kelenteng ini. Wisatawan dapat melihat kemegahan Kelenteng Sam Poo Kong yang dibangun dengan arsitektur khas China.

Wisatawan dapat mendatangi tempat pemujaan Dewa Bumi dan Sam Poo Kong. Kedua tempat ini merupakan ruangan ibadah bagi umat yang ingin sembahyang pada Dewa Bumi dan Sam Poo Kong.

Selain itu, wisatawan dapat mendatangi makam Kyai Juru Mudi atau Wang Jing Hong yang merupakan juru mudi Laksamana Cheng Ho. Masyarakat ingin mengenang jasa Wang yang telah berjuang untuk lingkungan sekitar goa hingga menjadi berkembang dan makmur.

Adapula Makam Kyai Djangkar. Dinamakan Makam Kyai Djangkar karena lokasinya merupakan letak jangkar sekoci yang jatuh ketika armada Cheng Ho datang pertama kali ke Pulau Jawa.

Wisatawan yang berkunjung akan menemukan banyak spot foto yang Instagramable. Selain itu, mereka bisa menyewa pakaian khas China untuk berfoto.

Kelenteng Sam Poo Kong berlokasi di Jalan Simongan Raya nomor 129, Semarang. Tempat wisata ini buka untuk umum mulai pukul 08.00 hingga 20.00 WIB.

Harga tiket umum untuk pengunjung dewasa mulai dari Rp 10.000 pada hari kerja (weekdays) dan Rp 15.000 di akhir pekan (weekend). Sedangkan, anak-anak dikenakan tarif masuk Rp 5.000 (weekdays) dan Rp 10.000 (weekend).

Saat perayaam Imlek mendatang pengelola Kelenteng Sam Poo Kong akan menggelar atraksi barongsai. Melalui akun Instagram @wisata.sampookong, hiburan barongsai tersebut diselenggarakan pada Minggu, 30 Januari 2023.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.