Sukses

Jagung, Ekonomi dan Pengendalian Inflasi di Kota Serang Banten

Kebutuhan jagung secara nasional sangat tinggi. Bahkan mampu membantu pemulihan dan ketahanan ekonomi secara nasional.

Liputan6.com, Serang - Kebutuhan jagung secara nasional sangat tinggi. Bahkan mampu membantu pemulihan dan ketahanan ekonomi secara nasional.

Sebab, mulai dari biji jagung hingga batangnya, bisa dimanfaatkan untuk kesehatan dan perkembangbiakkam ternak.

Hal itu dikatakan oleh Sekretaris Dewan Jagung Nasional (DJN), Maxdeyul Sola, saat meninjau percontohan kebun jagung di Kota Serang, Banten, Kamis (27/10/2022).

"Dari batang yang bisa dijadikan pakan sapi. Artinya sapi kita bertambah populasinya dengan biaya yang murah, karena ada pakan yang disiapkan. Sapi berkembang, pabrik pakan dan ayam berkembang, artinya perputaran ekonomi hanya dari satu jagung saja, sudah bergerak ekonomi," katanya.

Di Banten terdapat perusahaan pakan ternak yang memiliki kapasitas produksi hingga 4 juta ton jagung atau 40 persen dari kebutuhan nasional. Jagung uang diproduksi masih berasal dari daerah NTB, NTT hingga Sulawesi.

DJN, Pemprov Banten hingga Perhutani tengah mengajak dsn menggenjot Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) untuk menanam jagung, untuk menaikkan tarif ekonomi mereka. Mereka akan diberi bantuan berupa bibit, pola tanam hingga pendampingan mulai cara tanam hingga panennya.

"Kalau mau ekspor, kita punya pelabuhan. Sekitar 30 juta ton setahun itu disekitar negara kita, Brunei, Malaysia, termasuk juga Korea. Kalau tambah Korea sudah 60 juta ton (jagung)," terangnya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemprov Banten Bantu Jual Jagung

Pemprov Banten akan melakukan upaya pengembangan tanaman jagung bersama tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yakni Dinas Pertanian (Distan), Disperindag hingga Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

Sedangkan lahan Perhutani yang bisa digunakan untuk menanam jagung sebanyak 1.700 hektar, dari luas milik Perhutani sebanyak 36 ribu hektare.

"Disperindag lebih membantu pemasaran di hilir, ini sebagai salah satu Disperindag mempertemukan pelaku usaha dengan perhutani. Kami Disperindag, Dinas LHK dan Distan akan membantu, kalau sudah jelas nanti rencana tanama, mungkin perlu juga bantuan lain, saat ini bantuan sifatnya inisiasi," ujat Kepala Disperindag Banten, Babar Suharso, ditempat yang sama, Kamis (26/10/2022).

Untuk petani individu yang mau bekerjasama dengan perusahaan pakan ternak, bisa datang ke Disperindag untuk diberi pelatihan dan persyaratan yang harus dipenuhi.

Nantinya akan disiapkan segala pendampingan oleh tenaga ahlinya, mereka akan di ajarkan berbagai ilmu menanam jagung, sepeti tekhnologi, bibit hingga alur penjualannya.

Menanam jagung tidak begitu sulit, terlebih mengetahui ilmunya. Begitupun cuan yang didapatkan, dianggap bisa mengendalikan inflasi di Indonesia.

"Bagi petani jagung individu yang akan bergabung, bisa datang ke Dinas Pertanian, tapi mereka harus siap mengikuti pola tanam dan bibit yang kita terapkan," jelasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.