Sukses

Wabah Hepatitis Akut, Dinkes Balikpapan Minta Masyarakat Tidak Panik

Meski di Kota Balikpapan belum ditemukan adanya kasus Hepatitis akut namun pihak Dinas Kesehatan Kota meminta masyarakat tetap waspada tapi jangan panik.

Liputan6.com, Balikpapan - Meski Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus Hepatitis Akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia, namun sampai saat ini kasus Hepatitis akut itu belum terdeteksi di Balikpapan.

Meski demikian, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty meminta masyarakat tetap waspada tapi tidak panik dan selalu menerapkan pola hidup bersih. Mulai dari menjaga higienitas makanan dan minuman serta membiasakan diri mencuci tangan sebelum makan.

“Kami mengimbau masyarakat agar lebih memerhatikan kebersihan makanan dan selalu mencuti tangan, karena persebaran penyakit akut ini (hepatitis) memang lewat saluran cerna,” terang Dio sapaan akrab Andi Sri Juliarty, Minggu (7/5/2022).

Dinas Kesehatan Kota Balikpapan pun telah mengambil langkah antisipasi, walaupun belum ada di temukan kasus tersebut di Balikpapan. Seluruh fasilitas kesehatan diminta siaga dan waspada terhadap adanya kemungkinan persebaran hepatitis akut ini.

“Kami sudah sosialisasi ke seluruh fasilitas kesehatan kota, terutama mempersiapkan lab untuk pemeriksaan pada pasien dengan gejala hepatitis akut,” paparnya.

 

**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ini Gejala Hepatitis Akut

Meski belum diketahui penyebabnya, Dio menyebut, gejala yang dialami pada anak yang mengalami hepatitis akut mirip dengan hepatitis yang sudah ada seperti demam, gangguan cerna mulai mual, muntah dan diare.

Selain itu, pasien akan mengalami perubahan warna kulit dan selaput mata menjadi kuning. Kondisi makin parah biasanya ditandai dengan perubahan warna air seni menjadi gelap seperti teh.

“Jenisnya memang belum diketahui, tapi berbeda dengan Hepatitis A, B dan C. Penyakit ini juga menyerang anak-anak di bawah usia 17 tahun,” beber Dio.

Saat ini, Kementerian Kesehatan RI sedang berupaya untuk melakukan investigasi penyebab kejadian hepatitis akut ini melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap. Dinas kesehatan Provinsi DKI Jakarta sedang melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.

Sejak secara resmi dipublikasikan sebagai KLB oleh WHO, jumlah laporan terkait hepatitis akut misterius ini terus bertambah. Tercatat lebih dari 170 kasus dilaporkan oleh lebih dari 12 negara.

WHO pertama kali menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya mengenai 10 kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown aetiology ) pada anak-anak usia 11 bulan-5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.