Sukses

Gedung SMAN 1 Oksibil Dibakar, Pelaku Diduga Kelompok Pimpinan Lamek Taplo

Kepala Kepolisian Resor Pegunungan Bintang Ajun Komisaris Besar Cahyo Sukarnito membenarkan pembakaran SMA Negeri 1 Oksibil. Insiden ini terjadi Minggu sore sekitar pukul 04.00 WIT.

Liputan6.com, Oksibil - Sekolah Menengah Negeri 1 Oksibil di Distrik Serambakom, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, terbakar pada Minggu (5/12/2021). Satu sekolah lain yang diduga juga akan dibakar berhasil dicegah aparat.

Kepala Kepolisian Resor Pegunungan Bintang Ajun Komisaris Besar Cahyo Sukarnito membenarkan pembakaran SMA Negeri 1 Oksibil. Insiden ini terjadi Minggu sore sekitar pukul 04.00 WIT.

"2 unit bangunan (ruang guru dan ruang kelas) SMA Negeri 1 Oksibil Kab. Pegunungan Bintang habis terbakar,” ungkap Cahyo.

Kepala Satgas Humas Nemangkawi Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan. Pelaku pembakaran dari Kelompok Separatis Teroris (KST) Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Lamek Alepki Taplo (Pangkodap XV Ngalum Kupel) yang tidak suka melihat pemuda Oksibil bersekolah. Mereka tak suka pemuda ikut memajukan Papua.

“Teroris OPM ini tidak setuju lihat pendidikan maju sehingga terjadi pembakaran sebelum subuh di SMAN 1 Oksibil," kata Kamal dalam keterangan tertulis.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Warga Tak Berani Melawan

Terdapat dua bangunan SMAN 1 Oksibil yang terbakar yang terdiri atas tiga ruang kelas, satu ruang kantor, dan 1 ruang guru.

“Saat kejadian pembakaran, masyarakat Kampung Esipding tidak berani melawan karena kalah jumlah, sehingga masyarakat bersembunyi dirumah masing-masing,” tambahnya.

Hingga kini satgas TNI-Polri terus melakukan pengejaran terhadap para pelaku pembakaran. Peristiwa pembakaran sekolah oleh Teroris OPM bukan kali ini såja terjadi. Sebelumnya pembakaran sekolah juga terjadi di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak beberapa bulan lalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.