Sukses

Yang Tak Biasa di HUT ke-75 Bhayangkara Polres Tasikmalaya

Kepolisian Resort Tasikmalaya, Jawa Barat punya cara berbeda dalam Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Bhayangkara.

Liputan6.com, Tasikmalaya - Kepolisian Resort Tasikmalaya, Jawa Barat, punya cara berbeda dalam Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Bhayangkara tahun ini. Meskipun pandemi Covid-19, namun kondisi itu tak menghentikan sikap kreatif jajaran Polres Tasikmalaya untuk berbagi.

Berikut ragam kegiatan unik yang digelar polres Tasikmalaya pada persiapan HUT ke-75 Bhayangkara tahun ini.  

1. Lomba Tilawah Quran Anggota

Dibanding perayaan sebelumnya, pelaksanaan lomba Murotal Qiroatul Quran para anggota dan seluruh polsek se Tasikmalaya, terbilang baru. Upaya untuk mendekatkan dan menumbuhkan rasa cinta terhadap Al-Qur'an dalam diri anggota polisi, tersebut dinilai positif banyak kalangan.

Kapolres Tasikmalaya AKBP Rimsyahtono mengatakan kegiatan lomba baca tulis Al-Qur'an itu, diharapkan mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan para anggota, termasuk kemampuan memahami Al-Qur'an secara benar.

"Sekaligus bisa mengajak masyarakat untuk gemar membaca Al-Qur'an," ujarnya beberapa waktu lalu.

Menurutnya, kegiatan itu merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT Bhayangkara tahun ini yang akan dilaksanakan pada 1 Juli mendatang. Dalam pelaksanaannya, setiap satuan fungsi, mengirimkan perwakilan satu orang yang akan berlomba menjadi yang terbaik.

"Jadi harus bisa membacanya, termasuk pemahamannya terhadap Al-Qur'an," kata dia.

Dalam kegiatan lomba murotal perdana tersebut, Rimsyahtono mengakui masih ditemukan adanya anggota yang grogi saat membacakan ayat suci Al-Quran.

"Alhamdulillah anggota pada umumnya pintar membaca Al-Qur'an, termasuk tajwidnya," kata dia.

Bahkan, dalam praktiknya, beberapa kesatuan fungsi di lingkungan polres dan polsek di wilayah hukum Tasikmalaya, ada yang mengirimkan lebih dari satu anggota sebagai kontestan lomba.

"Respon setiap kesatuan termasuk polsek cukup tinggi, saya ikut bangga," kata dia.

2. Lomba Tembang Sunda

Lain ladang lain ilalang, selain diajak mengaji dengan khusuk. Polres Tasikmalaya pun tak ketinggalan menggelar kegiatan lomba menyanyi tembang daerah.

Upaya ini cukup efektif dalam membumikan kesenian daerah, termasuk upaya humanis kepolisian agar lebih dekat dengan warga, melalui jalur kesenian daerah.

Dalam prakteknya para anggota dari tiap kesatuan, termasuk polsek mengirimkan dutanya untuk menyanyikan lagu mengenai kepolisian dengan logat Sunda.

“Ini menggambarkan kesiapan kami untuk melindungi serta melayani masyarakat,” ujar Kapolres Tasikmalaya, AKBP Rimsyahtono, Kamis 17 Juni 2021 lalu.

Dengan syair lagu berbahasa sunda tersebut ujar dia, diharapkan mampu mencerminkan visi-misi seorang polisi yang mengayomi dan melindungi masyarakat. “Polisi juga siap sedia memberantas narkoba, perjudian dan penyakit masyarakat lainnya,” kata dia.

Dalam prakteknya, penjaringan dilakukan secara daring dengan mengirimkan video yang siap tayang, untuk kemudian dilakukan penilian melalui juri yang telah disiapkan. “Untuk jurinya kita ambil dari luar biar objektif,” ujar dia.

Ipda Arifin, salah seorang peserta mendukung program itu, apalagi mayoritas anggota polres Tasikmalaya berasal dari suku Sunda. “Ini sebuah langkah maju polres Tasik,” kata dia bangga.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

3. Lomba Olah TKP

Untuk meningkatkan kinerja sejumlah anggota kepolisian Resort Tasikmalaya, menggelar lomba Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TP- TKP) atau olah TKP.  

Kapolres Tasikmalaya AKBP Rimsyahtono mengatakan, perlombaan itu untuk melihat kesiapan anggota dalam tindakan pertama olah TKP, sehingga mampu menilai kesiapan anggota dalam mengungkap sebuah perkara.

“Setelah pelaksanaan lomba, kami akan memberikan analisa, evaluasi dan arahan, sehingga semakin profesional dalam olah TKP,” ujarnya.

Menurutnya, kesigapan anggota dalam melakukan tindakan perdana saat olah TKP, penting dalam mencari sekaligus mengungkap data, terutama fungsinya sebagai sebagai penyidik perkara.

“Dalam melakukan olah TKP dan penyelidikan itu, harus sesuai SOP dan ketepatan serta kecepatan waktu,” ujarnya.

Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Hario Prasetyo Seno menambahkan, kegiatan utama lomba olah TKP ini, bertujuan meningkatkan profesionalisme personel Polri di lapangan. “Mereka tahu siapa dan harus berbuat apa,” ujarnya.

Dalam lomba ini, kesesuaian SOP serta kecepatan, ketelitian dan ketepatan dalam melaksanakan olah TKP, menjadi faktor utama dalam penilaian.

“Peserta yang ikut lomba melibatkan anggota polisi dari perwakilan rayon-rayon," ujarnya.

 

3 dari 3 halaman

Mengangkat Anak Asuh

Selain menggelar ragam kegiatan, menyambut HUT ke-75 Bhayangkara, polres Tasikmalaya mengangkat Arul Miftahul Huda (13), warga binaan Polres Tasikmalaya, yang sudah beberapa bulan menetap di polres menjai anak asuh kepolisian.

Sejatinya Arul adalah warga binaan, yang sebelumnya ditolak warga akibat mencuri, namun perlahan pola pembinaan yang diberikan polres Tasikmalaya, membuat Arul luluh hingga lebih betah tinggal di kepolisian. Ada secercah harapan, kelak dia ingin menjadi polisi pengayom masyarakat.

Menurut Kapolres Rimsyhtono, kehadiran Arul memberi warna tersendiri bagi korps Bhayangkara untuk lebih mendekatkan dan ramah kepada anak.

“Ini kami kukuhkan lagi didepan pak bupati forkominda, Arul jadi anak Asuh Polres Tasikmalaya,” ujarnya, Kamis  (1/7/2021).

Selain pola asuh, Arul pun mendapatkan potongan tumpeng HUT ke-75 Bhayangkara yang langsung disaksikan Oom, sang bunda. “Kami konsen dalam hal nasib anak,” ujarnya menegaskan.

Pengorbanan Arul yang rela menetap berbulan bulan di kantor polisi menuai banyak pujian dan simpati. Bupati Rasikmalaya, Ade Sugianto misalnya, meminta agar masyarakat bijak dalam menyikapi kenakalan anak.

Ade mengapresiasi upaya perlindungan yang diberikan polres Tasikmalaya, seraya berharap agar kasus yang menimpa Arul menjadi pembelajaran semua pihak, untuk memberikan perhatian yang layak bagi kelangsungan hidup anak.

“Kami minta seluruh pejabat angkat anak asuh, untuk diperhatikan pendidikan anak yang kurang beruntung secara ekonomi keluarga,” ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.