Sukses

Baru Dilantik, Bupati Mamuju Pikul Beban Pemulihan Pascagempa

Bupati dan Wakil Bupati Mamuju, Mamuju Tengah, dan Pasangkayu terpilih hasil Pilkada serentak tahun 2020 dilantik secara virtual di tengah pandemi Covid-19

Liputan6.com, Mamju - Gubernur Sulawesi Barat melantik bupati dan wakil bupati terpilih hasil Pilkada serentak 2020 di tiga kabupaten di provinsi ke-33 itu. Masing-masing, Bupati dan Wakil Bupati Mamuju, Mamuju Tengah, dan Pasangkayu pada Jumat 26 Februari 2021 di Rujab Gubernur Sulawesi Barat secara virtual.

Mereka yang dilantik di tengah pendemi Covid-19 dan pemulihan pesca gempa bumi 6,2 magnitudo 15 Januari 2021 lalu itu, yakni Bupati dan Wakil Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suhardi dan Ado Mas'ud, Bupati dan Wakil Bupati Mamuju Tengah Aras Tammauni dan Amin Jasa, serta Bupati dan Wakil Bupati Pasangkayu Yaumil Ambo Djiwa dan Herni.

Pelantikan ketiga pasang kepala daerah di tengah pandemi Covid-19 itu dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Jumlah peserta yang dapat hadir dibatasi hanya 25 orang dan harus terlebih dahulu melakukan rapid test antigen sebelum memasuki lokasi pelantikan.

Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar berharap, bupati, dan wakil bupati yang akan menjabat periode 2021 hingga 2026 itu dapat menjalankan amanah yang diberikan oleh masyarakat dengan sebaik-baiknya. Terutama kembali merajut persatuan dan kesatuan untuk membangun serta menyejahterakan masyarakat.

"Perbedaan dalam setiap kontestasi politik adalah hal yang biasa, karena itu jangan memelihara perbedaan. Yang harus dilakukan adalah merajut kembali kebersamaan untuk membangun daerah masing-masing," kata Ali Baal.

Ali Baal menambahkan, setalah dilantik, saatnya bupati dan wakil bupati terpilih melaksanakan seluruh janji-janji politik yang disampaikan saat masa kampanye dulu. Karena pelantikan hari ini merupakan tonggak awal memulai tanggung jawab dan kewajiban atas amanah yang diemban.

"Kewenangan yang dimiliki jangan menjadi alat politisasi kekuasaan atau legitimasi kekuatan. Jalankan pemerintahan yang bersih, berwibawa, transparan, dan akuntabel," ujar Ali Baal.

Ali Baal juga menekankan, agar setiap kepala daerah untuk berperan aktif dalam mencegah penyebaran Covid-19. Terkhusus Bupati dan Wakil Bupati Mamuju, selain mencegah penyebaran Covid-19, mereka juga harus segera bekerja keras untuk pemulihan pasca bencana gempa bumi 6,2 magnitudo yang meluluhlantakkan ibu kota provinsi itu.

"Semua harus berperan dalam mencegah penyebaran Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan di setiap aktivitas. Khusus Mamuju dibutuhkan perhatian sungguh-sungguh untuk mengatasi dampak bencana yang terjadi," tutup Ali Baal.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Komitmen Bupati Terpilih Terkait Penanganan Bencana Gempa Bumi

Bupati Mamuju, Sitti Sutinah Suhardi berjanji mengutamakan penanganan korban gempa bumi yang saat ini penanganannya belum optimal. Meski sudah memiliki visi, misi dan program kerja sejak mencalonkan diri, Ia berniat fokus pada program yang paling mendesak.

"APBD atau program-program 2021 belum mengakomodir visi misi kami. Kita akan tancap gas untuk penanganan dan pemulihan pasca gempa bumi ini," kata Sutinah saat konfrensi pers usai pelantikan di Rujab Bupati Mamuju.

Sutinah berharap, APBD perubahan segera dilaksanakan sehingga program kerja yang pihaknya miliki dapat terakomodir dan segera terealisasi. Untuk penanganan pasca gempa, Pemkab Mamuju sudah bekerjasama dengan sejumlah lembaga.

"Saya sudah ikut rapatnya kemarin dan kita komitmen bahwa program-program dari lembaga-lembaga tersebut akan diakomodir di pemerintahan definitif ini. Jadi insyaallah, soal bencana ini kita akan sama-sama berusaha karena kita mau bangkit," ujar Sutinah.

Sedangkan, Wakil Bupati Mamuju, Ado Mas'ud menjelaskan, untuk mempercepat penanganan dan pemulihan Pemkab Mamuju akan segera membentuk satuan tugas (Satgas) penanganan bencana. Selama ini, satgas penanganan bencana gempa bumi hanya dibentuk di tataran pemerintah provinsi saja.

"Satgas bencana akan kita bentuk, untuk mempercepat penanganan, mulai dari pendataan pengungsi, rumah rusak, infrastruktur dan kebutuhan selama penanganan," tutup Ado.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.