Sukses

Lonjakan Kasus Baru, 16 Guru di Gorontalo Terpapar Covid-19

Setelah hampir tiga pekan tidak ada penambahan kasus Covid-19, tiba-tiba gugus tugas mengumumkan ada 16 orang guru di Gorontalo terkonfirmasi positif Covid-19.

Liputan6.com, Gorontalo - Setelah hampir tiga pekan tidak ada penambahan kasus Covid-19, tiba-tiba gugus tugas mengumumkan ada 16 orang guru di Provinsi Gorontalo terkonfirmasi positif Covid-19.

Seluruh guru yang terinformasi terpapar virus Corona tersebut merupakan pengajar yang tersebar di sekolah yang ada di Provinsi Gorontalo. Hal itu dibenarkan oleh Kepala BPBD Provinsi Gorontalo, Sumarwoto.

"Memang benar, hari ini kami menerima ada yang terkonfirmasi positif berjumlah 16 orang. Di mana kesemuannya  adalah tenaga pengajar," kata Sumarwoto, Senin (30/11/2020).

Lantas, kata Sumarwoto, temuan tersebut langsung ditindaklanjuti oleh Gubernur Gorontalo. Ia memerintahkan kami tim satgas segera melakukan karantina terpusat bagi para guru yang terpapar virus mematikan itu.

"Keseluruhan langsung kami isolasi di Hotel yang ada di Kota Gorontalo," ujarnya.

Menurutnya, jumlah penambahan kasus baru ini merupakan data yang masuk ke satgas Covid-19 pada Minggu 29 November 2020. Jumlah ini mengalami lonjakan setelah sebelumnya Gorontalo dalam beberapa pekan terakhir berada di zona aman.

"Tiba-tiba ada lonjakan kasus baru yang sebelumnya Gorontalo sudah mulai masuk zona hijau," katanya.

Simak juga video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Isolasi Terpusat

Menyikapi hal itu, Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie langsung melaksanakan rapat terbatas dengan Satgas Penanganan Covid-19 Gorontalo. Ia mengambil langkah tepat dan cepat untuk menangani lonjakan kasus tersebut.

"Saya tidak mau ke-16 guru tersebut melakukan karantina mandiri, mereka harus dikarantina terpusat dan dalam pemantauan," kata Rusli.

Gubernur Rusli bahkan memerintahkan untuk melakukan tracking kepada orang-orang yang melakukan kontak erat dengan ke-16 pasien baru tersebut, baik keluarga maupun rekan kerja masing-masing.

"Langkah ini wajib dan harus dilakukan untuk meminimalisir angka penularan," tegasnya.

"Jangan sampai tenaga pengajar tersebut melakukan kontak langsung dengan para siswa," ia menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.