Sukses

Putri Singgulung Tertangkap, 2 Harimau Sumatra Masih Berkeliaran di Ladang Warga

BKSDA kembali memasang perangkap untuk menjebak dua harimau sumatra yang masih berkeliaran di ladang warga.

 

Liputan6.com, Solok - Setelah berhasil menangkap seekor harimau sumatra, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) memasang lagi perangkap untuk menangkap dua harimau lainnya yang masih berkeliaran.

Diketahui tiga harimau sumatra berkeliaran di sekitar ladang warga di Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Namun seekor di antaranya sudah masuk perangkap pada 13 Juni 2020.

"Dari pantauan kami dua harimau itu masih berkeliaran di sekitar ladang warga," kata Kepala BKSDA Solok Afrilius, Rabu (17/6/2020).

Kemudian perangkap yang dipasang oleh BKSDA saat melakukan monitoring, pintunya tertutup namun harimau tidak masuk ke dalam kandang penjebak itu.

Pihaknya memperkirakan harimaunya belum sempurna masuk ke dalam perangkap, sehingga lepas kembali.

Pemasangan perangkap pertama dilakukan BKSDA pada 9 Juni 2020, karena beberapa waktu lalu ada sekitar tiga ekor harimau yang masuk ke pemukiman penduduk.

Kemudian masyarakat Gantung Ciri menghalau satwa langka itu kembali ke dalam hutan, namun tidak membuahkan hasil dan harimau tetap berkeliaran di kawasan ladang warga.

Satu harimau sumatra yang sudah ditangkap berusia sekitar 1,5 tahun berjenis kelamin betina, satwa itu diberi nama Putri Singgulung.

Putri Singgulung selanjutnya direhabilitasi di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatra (PRHS) di Dharmasraya, sebelum dilepasliarkan kembali.

Sumatera Barat merupakan salah satu daerah populasi harimau sumatra, namun BKSDA Sumbar belum memiliki data terbaru mengenai jumlah hewan liar itu saat ini.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, Erly Sukrimanto sebelumnya menyebutkan hingga saat ini belum ada data terbaru untuk populasi harimau sumatra. Data terakhir yang dimilikinya tahun 2014.

"Kami masih mengiventarisasi jumlah harimau yang ada di Sumbar saat ini," katanya.

Meski demikian pihaknya terus memaksimalkan pengawasan di lapangan untuk mencegah perburuan harimau sumatra, terutama di daerah Rimbo Panti Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Solok.

Kemudian BKSDA Sumbar juga telah memasang kamera pengintai untuk memantau jumlah harimau sumatra di sejumlah titik, dan terus dilakukan pemantauan oleh petugas di lapangan.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.