Sukses

Surga Tersembunyi di Wilayah Konservasi Laut Balabalakang Mamuju

Pemerintah Sulawesi Barat menetapkan gugusan Kepulauan Balabalakang, Mamuju sebagai wilayah pencanangan konservasi laut

Liputan6.com, Mamuju - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat meresmikan gugusan Kepulauan Balabalakang sebagai tempat pencananan kawasan konservasi laut. Peresmian itu bertepatan dengan kunjungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ke Pulau Popongan, Kepulauan Balabalakang, Mamuju, Senin (08/06/2020).

"Bertepatan dengan hari laut sedunia, kami resmikan pencanangan gugusan Kepulauan Balabalakang sebagai wilayah konservasi laut," kata Gubernur Ai Baal Masdar.

Ali Baal menuturkan, ini sebagai upaya Pemprov Sulbar dalam melindungi dan mengembangkan potensi ekosistem yang ada di laut. Agar laut dapat menjadi tempat yang berkesinambungan bagi habitat yang ada di dalamnya, sehingga tercipta kelestarian ekosistem.

"Kita harus menjaga ekosistem laut kita untuk kepentingan anak cucu kita kedepan," ujar Ali Baal.

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, menyambut baik langkah yang dilakukan oleh Pemprov Sulbar dengan menjadikan Kepulauan Balabalakang sebagai wilayah konservasi laut. Karena, hal itu masuk dalam program yang ada dalam KKP.

"Saya harus bertema kasih, karena Gubernur Sulbar yang mampu menyiapkan tiga wilayah konservasi lautnya," kata Edhy.

Sementara itu, Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar Andry Indryasworo Sukmoputro mengatakan, gugusan Kepulauan Balabalakang memang sangat tepat dijadikan wilayah konservasi laut, apa lagi wilayah itu memiliki sesuatu yang spesial.

"Jadi keanekaragaman karang dan ikan disini, itu sudah cukup luar biasa, bisa dikembang untuk wisata, jadi langkah Pemprov Sulbar sudah tepat," kata Andry.

Seperti di Pulau Popongan, menurut Andry, pulau itu memiliki daya tarik khusus yang tidak dimiliki oleh semua pulau. Dimana, pada pulau itu, terdapat tempat feeding ground penyu dan anakan hiu.

"Jadi kalau wisatawan mau berkunjung melihat penyu makan pagi hari di sinilah tempatnya, bagitu juga anakan hiu sempat kami temui," ujar Andry.

 

Simak juga video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.