Sukses

Bupati Sleman Laporkan Penanganan Klaster Indogrosir kepada Sultan HB X

Kasus Corona Covid-19 terus bertambah terlebih ada klaster baru yang diprediksi akan menambah jumlah orang yang tertular Corona Covid-19 di DIY.

Liputan6.com, Yogyakarta - Pemerintah kabupaten di DIY memberikan laporan penanganan Corona Covid-19 kepada Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X soal penanganan Covid-19 di wilayahnya termasuk peningkatan jumlah kasus positif di DIY.

Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan, pihaknya tengah mendata pengunjung Indogrosir setelah ditetapkan sebagai klaster baru pesebaran CoViD-19 yang akan melakukan rapid test

"Sampai laporan terakhir yang diberikan pada saya, sudah ada sekitar 1.375 pendaftar rapid test untuk klaster Indogrosir, dari 1.500 kuota yang kami siapkan. Besok (12/05) rapid test akan mulai kami lakukan, perhari 500 orang dengan tetap menerapkan aturan kesehatan," ujarnya di Komplek Kepatihan, Yogyakarta pada Senin (11/5/2020). 

Sri menjelaskan pihaknya telah menyiapkan Asrama Haji sebagai tempat karantina bagi semua pendaftar yang nantinya memiliki hasil reaktif. Asrama Haji yang terletak di Jalan Lingkar Utara Yogyakarta, itu memiliki daya tampung 156 orang sehingga jika 10 persen peserta rapid test hasilnya reaktif.

"Tapi kami berharap yang reaktif tidak banyak. Jangan sampailah lebih dari 5 persen dan yang reaktif tentu juga akan kami dorong untuk dilakukan swab test," ujarnya.

Sri menegaskan belum akan mengarah ke PSBB, tetapi penanganan CoViD-19 di Kabupaten Sleman tetap akan dilakukan secara masif. Tracing akan terus dilakukan, bagi lingkungan pasien yang telah dinyatakan positif CoViD-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo, menambahkan upaya active case tracing untuk klaster Indogrosir membuat kemungkinan ditemukannya pasien positif CoViD-19 akan semakin besar. Namun, berbagai antisipasi juga telah dipersiapkan.

"Tidak hanya Asrama Haji, kami juga memastikan kapasitas rumah sakit di Sleman untuk menampung pasien Covid-19. Dari kejadian ini, ada sisi positifnya juga karena bisa segera diketahui, sebelum semakin menyebar,” ujarnya.

Penanganan Covid-19 di Bantul, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Agus Budi Raharjo mengatakan, pihaknya telah menyiapkan dua rumah sakit tambahan. Keduanya ialah RS Rajawali Citra dan RS Nur Hidayah.

"Kami juga meningkatkan kewaspadaan karena yang ada di masyarakat sekarang ini, rata-rata sudah tanpa gejala. Kira-kira sekitar 80% dari pasien Covid-19 yang ada di Bantul adalah tanpa gejala," imbuhnya.

Hal yang sama juga dilakukan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Bupati Gunungkidul, Badingah pun menegaskan, akan memaksimalkan RS Saptosari guna menampung warga yang akan dikarantina. 

"Meski memiliki kapasitas maksimal 60 orang, karena sedang pembangunan, kapasitas RS Saptosari saat ini hanya sekitar 25 orang. Tapi nanti kalau kurang, dari Persatuan Jamaah Haji Indonesia sudah menyatakan bersedia ikut menyediakan tempat," ujarnya soal penanganan Covid-19.

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.