Sukses

Kisah Ojol Tertipu Penumpang Rp700 Ribu dan Aksi Bagi Rejeki untuk Pekerja Jalanan

Kisah Mulyono langsung mendapat respons dari rekan-rekan sesama driver Ojol di Solo, tidak butuh waktu lama donasi mengalir dari sesama driver

Liputan6.com, Banyumas - Saat krisis moneter tahun 1998 silam, sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta sektor jasa masih bisa bertahan. Tetapi, di tengah wabah Corona Covid-19 semua lini terimbas dan limbung, termasuk para pekerja jalanan.

Termasuk di dalamnya, sektor jasa angkutan seperti ojek online (Ojol). Pendapatan menurun drastis karena jumlah penumpang turun dan ternyata anjuran “tetap di rumah” tidak serta merta membuat masyarakat memanfaatkan jasa pesan-antar.

 

Ditambah lagi, driver Ojol kerap menanggung rugi karena pembatalan pesanan dan penipuan oleh konsumen yang tak bertanggung jawab. Seperti kabar santer terakhir, driver Ojol Mulyono (59), warga Desa Srowot, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas ditipu penumpang setelah mengantar dari Purwokerto ke Solo.

Kisah itu terjadi pada Sabtu, 4 Juli 2020 lalu, saat Mulyono mangkal di Terminal Bus Bulupitu, Purwokerto. Kemudian seorang penumpang datang meminta di antar ke Solo dengan jarak 230 Km.

Dia mengaku naik bus dari Bandung dan turun di Purwokerto. Kepada Mulyono, penumpang itu menjanjikan bayaran Rp 700 ribu, sehingga Mulyono menerimanya secara offline. Batas yang diperbolehkan aplikasi hanya sejauh 30 kilometer.

Di perjalanan, pengemudi ojol ini sempat ragu dan meminta penumpang naik bus dari perempatan Buntu, Kroya, Cilacap. Tetapi penumpang menolak, ia bermuslihat tidak punya uang untuk naik bus.

Bayaran Rp700 ribu yang dijanjikan katanya akan diberikan setelah sampai di rumah. Bahkan, di tengah jalan si penumpang itu sempat meminta uang untuk membeli air mineral.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bantuan untuk Driver Ojol

Sesampainya di Keluarahan Banjarsari, Solo, si penumpang minta berhenti untuk salat. Mulyono pun menunggu di depan masjid. Tetapi, ternyata penumpang itu telah kabur meninggalkan sepasang sandal di depan masjid.

Kisah Mulyono langsung mendapat respons dari rekan-rekan sesama driver Ojol di Solo, tidak butuh waktu lama donasi mengalir dari sesama driver. Terkumpullah uang Rp 2 juta dan Mulyono diantarkan dengan mobil boks ke rumahnya.

Kisah haru driver Ojol seperti Mulyono yang ditipu penumpang dan menurunnya pendapatan mereka selama pandemi corona memantik kepedulian banyak pihak. Di Banyumas, sejumlah pejabat menyerahkan santunan untuk Mulyono.

“Senang sekali saya orang kecil dapat santunan dari orang-orang besar seperti ini. Kalau bisa nangis saya nangis kencang, tidak bisa ngomong banyak karena hati nelangsa," kata Mulyono di halaman Mapolresta Banyumas, Selasa 7 Juli 2020, saat menerima bantuan yang diserahkan oleh Kapolresta Banyumas Kombes Whisnu Caraka, Ketua DPRD Banyumas Budhi Setiawan dan Kepala Dinas Perhubungan (Dinhub) Banyumas Agus Nur Hadi.

Di tempat lain, bantuan serupa juga turun, seperti di Kabupaten Kebumen, ratusan driver Ojol menerima paket sembako dari Polres Kebumen. Begitu juga dengan tukang becak, tukang parkir, dan penjual koran yang biasa mangkal di traffic light.

Mereka yang pendapatannya menurun drastis selama wabah corona merebak mendapat paket sembako langsung dari Kapolres Kebumen, AKBP Rudy Cahya Kurniawan. Bantuan berisi susu, beras, gula, serta aneka makanan.

"Ini adalah bentuk kepedulian kita (Polres Kebumen). Kita ingin berbagi meringankan beban warga masyarakat yang secara tidak langsung terkena imbas dari Covid-19 ini. Semoga bermanfaat," ujar AKBP Rudy.

 

3 dari 3 halaman

Ojol Hingga Tukang Becak Gembira

Di Purbalingga, driver Ojol pun mendapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten. Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi membagikan 1.900 paket sembako untuk tukang becak dan driver Ojol.

Muchson (60), tukang becak yang biasa mangkal di sekitar alun-alun mengungkapkan kegembiraannya. Sebab dalam tiga pekan terakhir, paling banyak dia hanya mengantar 3 penumpang.

“Alhamdulillah, ora nempur (tidak membeli) beras maning,” katanya di halaman Pendopo Dipokusumo, Jumat, 4 April 2020 lalu.

Bupati Twi mengungkapkan sektor paling terdampak ialah mereka yang menyediakan jasa angkutan umum untuk masyarakat. Bantuan yang diberikan merupakan kerjasama Pemerintah Kabupaten dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

“Paket yang diberikan semoga dapat meringankan beban hidup para abang becak dan ojol. Isi paket terdiri dari beras 5 kilogram, kerupuk, mie instan, kecap, dan minyak goreng satu liter,” katanya.

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.