Sukses

Kapolda Dicopot Usai Insiden Tewasnya Mahasiswa dalam Demo di Kendari

Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Pol Iriyanto dicopot setelah mahasiswa tewas terkena peluru tajam saat demonstrasi di Kota Kendari.

Liputan6.com, Kendari - Kapolda Sulawesi Tenggara, Brigjen Pol Iriyanto dicopot setelah 2 orang mahasiswa tewas di Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara saat berdemonstrasi, Kamis (26/7/2019). Dikonfirmasi Liputan6.com, telegram pergantian Kapolda Sulawesi Tenggara diterima pihak Polda Sultra, Jumat (27/9/2019) sekitar pukul 20.00 Wita.

Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara, AKBP Harry Goldenhardt mengatakan Brigjen Pol Iriyanto dimutasikan sebagai Irwil III di Itwasum Mabes Polri. Jabatan baru Kapolda Sulawesi Tenggara, diisi oleh Brigjen Pol Merdy Syam.

"Sebelumnya, Brigjen Pol Merdy Syam bertugas sebagai Direktur Sosial Budaya Baintelkam Mabes Polri," ujar Goldenhardt.

Terkait pergantian Kapolda setelah kasus mahasiswa tewas di Kendari saat demonstrasi, Goldenhardt menganggap itu hal biasa. Pihaknya menyebut, telegram dikirim dengan nomor ST/2569/IX/KEP/2019 tanggal 27 September 2019.

"Itu hal biasa, dalam hal karir dan pengembangan kinerja kepolisian pergantian di tubuh Polri hal biasa," ujarnya.

Sebelumnya, soal mahasiswa tewas, Kapolda membenarkan ada peluru tajam yang menembus tubuh korban. Namun, pihaknya memastikan polisi tidak dibekali peluru karet dan tajam saat mengamankan demonstrasi mahasiswa.

"Tidak ada peluru tajam dan karet. Anggota dibekali dengan gas air mata, tongkat, water canon dan tameng," ujar mantan kapolda Sulawesi Tenggara, Brigjen Pol Iriyanto.

Diketahui, mahasiswa tewas saat aksi di Kota Kendari bernama La Randi (21) dan Muhammad Yusuf Kardawi (19). Keduanya merupakan mahasiswa Fakultas Perikanan dan Taknik Universitas Halu Oleo Kendari.

Menurut hasil autopsi dokter dan saksi mata di lapangan, 2 orang mahasiswa tewas, terkena tembakan peluru tajam saat polisi mengejar kedua pelaku. La Randi dan Muhammad Yusuf Kardawi tertembak berdekatan di depan kampus AMIK Catur Sakti Kendari.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.