Sukses

Tay Kak Sie, Kelenteng Tertua di Semarang Terbakar

Kelenteng Tay Kak Sie yang berusia 2,5 abad habis terbakar. Juru kunci kelenteng ikut tewas bersama api.

Liputan6.com, Semarang - Tay Kak Sie, salah satu kelenteng tertua di Kota Semarang dan berlokasi di Jalan Gang Lombok, Semarang Tengah, terbakar hebat, Kamis (21/3/2019). Akibatnya satu orang juru kunci kelenteng meninggal dunia.

Api mulai membakar rumah Rumah Abu Tjie Lam Cay dan Kantor Yayasan Kong Tiek Soe yang berlokasi di dalam komplek kelenteng berusia 2,5 abad itu. Komandan Peleton 2 Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang, Agus Nurhadi mengatakan, pihaknya mendapat laporan adanya kebakaran ini sekitar pukul 04.30 WIB tadi.

"Kita tadi mendapatkan laporan dan langsung meluncur ke lokasi. Ada 12 unit mobil kebakaran yang diturunkan," katanya kepada Liputan6.com, Kamis (21/3/2019).

Proses pemadaman tak berjalan mulus. Aliran listrik PLN yang belum diputus menghambat proses pemadaman api.

"Karena itu kan berbahaya (aliran listrik). Tadi api sudah besar ketika kita sampai, tapi terkendala listrik yang belum padam. Baru sekira 30 menit kemudian (setelah aliran listrik diputus), kita bisa lakukan pemadaman," jelasnya.

Api di kelenteng Tay Kak Sie saat ini sudah padam. Proses dilanjutkan dengan tahapan pendinginan.

Dalam peristiwa ini, juru kunci kelenteng, ditemukan meninggal dunia, terjebak di antara puing-puing dan kobaran api.

"Atas nama Om Lhay usianya 70 tahun. Dia sebagai juru kunci kelenteng," kata Agus.

Jenazah sang juru kunci itu kemudian dievakuasi dari puing-puing bangunan untuk dibawa ke rumah sakit.

"Kita minta kantong mayat dari BPBD. Selanjutnya tadi ada petugas kalau enggak salah dari PMI yang membawa jenazah korban ke rumah sakit. Baru sepuluh menit lalu," pungkasnya.

Belum diketahui secara pasti pemicu munculnya kobaran api. Tim Labfor Polda Jateng rencananya akan diturunkan untuk menginvestigasi terjadinya kebakaran di kelenteng Tay Kak Sie.

 

Simak video menarik berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.