Sukses

Desa Tua Tanpa Listrik dan Sinyal HP di Gorontalo

Saat daerah lain telah berkembang dan masuk ke era Industri 4.0, satu desa di Gorontalo masih hidup dalam kegelapan dan tanpa sinyal HP.

Liputan6.com, Gorontalo - Bagaimana perasaan dan hati Anda hidup di sebuah daerah terpencil yang terisolir tanpa listrik dan dan sinyal HP? Pastinya Anda tidak bisa bermain gawai yang merupakan kebiasaan anak-anak zaman modern seperti sekarang ini.

Namun, hal ini sudah biasa dirasakan warga Desa Mongilo Utara, Kecamatan Bulango Ulu, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Desa yang sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka, atau tepatnya sejak 1898 ini, belum pernah merasakan bagaimana hidup di zaman modern.

Saat tim Liputan6.com bertandang, pemandangan alam di desa ini masih sangat asri. Kehidupan masyarakat pun masih tergolong tradisional. Sore hari, mayoritas perempuan turun ke sungai untuk mandi bersama sambil mencuci pakaian.

Selain itu tidak ada yang terlihat yang mengunakan gawai. Semua sibuk dengan aktivitas masing-masing, salah satunya bertani, karena mayoritas penduduk Desa Mongoilo Utara itu sebagai petani. Anak-anak selesai sekolah juga terlihat langsung membantu orangtua mereka di kebun.

Menjelang malam, saat matahari mulai terbenam, masyarakat di desa ini kembali ke rumah mereka masing-masing. Lampu tradisional dengan bahan bakar minyak tanah jadi alat penerangan di malam hari. Sebagian lagi sudah ada yang menggunakan aki sebagai sumber listrik untuk penerangan.

Taci Uki, salah satu warga Dusun Pilomatea, Desa Mongoilo, kepada Liputan6.com mengaku, sejak Indonesia merdeka hingga saat ini, keluarga dan dirinya belum pernah menikmati aliran listrik.

"Belum pernah merasakan lampu listrik seperti di kota pada umumnya," ungkapnya. Taci Uki juga mengatakan, jangankan aliran listrik, sinyal HP saja di desa ini tidak ada. 

"Jaringan HP tidak ada sama sekali, kalau kita mau berkomunikasi lewat telepon kita bisa turun dahulu sejauh 2 kilometer dari desa ini untuk medapatkan sinyal dan bisa menelepon, kalau di sini tidak ada," katanya.

Mesti pasrah dengan keadaan, warga desa ini tak pernah berhenti berharap kepada pemerintah untuk bisa mengalirkan listrik dan membuka jaringan telekomunikasi ke Desa Mongoilo Utara.

"Minimal istrik dulu yang dibangun, karena itu merupakan kebutuhan kami," ucapnya. 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.