Sukses

Pria di Sumenep Tewas Usai Tenggak Minuman Bersoda Campur Susu

Mistoyo (45) warga Dusun Jandir, Desa Batang-Batang Laok, Madura, tewas usai menenggak minuman bersoda yang dicampur susu.

Liputan6.com, Sumenep - Mistoyo (45), warga Dusun Jandir, Desa Batang-Batang Laok, Madura, tewas usai menenggak minuman bersoda yang dicampur susu dan telur. Meninggalnya Mistoyo masih menjadi misteri, lantaran pihak keluarga menganggap mustahil minuman bersoda yang dicampur susu dan telur bisa menyebabkan kematian, kecuali jika diracun. 

Kecurigaan keluarga korban dianggap beralasan. Pasalnya, pihak keluarga juga memberikan sisa minuman Mistoyo ke ayam dan ayam tak lama kemudian juga mati. 

Haris, salah seorang keluarga korban mengaku, pembuktian sisa minuman yang diberikan kepada ayam membuat pihak keluarga berinisiatif melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian daerah setempat. Supaya kecurigaannya bisa ditindaklanjuti sesuai prosedur hukum.

"Racun itu diduga dicampur ke telur yang diberikan oleh istrinya. Lantas, susu dan minuman bersoda dituang sendiri oleh korban," katanya kepada Liputan6.com, Selasa (16/12/2018).

Haris menjelaskan, saat saudaranya meninggal, dirinya bersama keluarga terus menyelidiki penyebab kematian Mistoyo. Haris mengaku berhasil menemukan plastik hitam berisi bungkusan serbuk cokelat dengan bau menyengat, yang aromanya hampir sama tercium di sisa minuman Mistoyo.

"Pada saat kepolisian datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP), istri korban kabur," ucap Haris.

Kasus kematian warga yang diduga diracun ini sudah ditangani pihak kepolisian. Untuk memastikan penyebab kematiannya, kuburan korban dibongkar untuk keperluan autopsi.

"Pembongkaran kuburan itu untuk membuktikan jenis racun. Apakah ada kesamaan dengan barang bukti yang ditemukan," kata Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Mohammad Heri.

Pihak kepolisian akan terus menyelidiki kasus kematian warga yang diduga diracun, sambil menunggu hasil autopsi Labfor Polda Jatim. Maka saat ini belum bisa kasus itu belum bisa disimpulkan. Yang pasti, apa pun dari hasil Labfor akan disampaikan kepada media.

"Kasus ini tahap penyelidikan dan sudah ada enam saksi yang diperiksa. Jadi, untuk memberi kesimpulan hanya tinggal menunggu hasil Labfor Polda Jatim," ungkap Heri.

Peristiwa kematian Mistoyo (45) yang diduga diracun terjadi pada Kamis, 13 Desember 2018, tetapi baru dilaporkan ke pihak kepolisian setelah dua hari korban meninggal. Hal itu lantaran keluarga korban merasa ada kejanggalan atas meninggalnya korban yang hanya minum minuman bersoda.

Pada saat kejadian, korban sempat kejang-kejang dan dibawa ke Puskesmas untuk mendapat pertolongan medis. Namun sayang, nyawanya tidak tertolong. Sehingga pihak keluarga tidak banyak mendapat keterangan dari korban. Yang pasti kejang-kejang itu terjadi setelah menenggak minuman bersoda yang dicampur susu dan kuning telur.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.