Sukses

Lagi Asyik Berduaan, PNS Disdik Tewas di Ruang Karaoke

Seorang perempuan pelayan karaoke berinisial S tiba-tiba mendapati tamunya yang juga oknum PNS Disdik tak bernapas di ruang karaoke.

Palangka Raya - Suara hiruk-pikuk musik di balik ruang karaoke Permata Hati, Kompleks Pal 12, Palangka Raya, tiba-tiba terhenti. Seorang perempuan yang semula menemani tamunya tiba-tiba keluar dari ruangan dan memberitahukan kepada resepsionis bahwa tamunya sudah tidak bernyawa lagi.

Perempuan itu berisial S. Dia mengaku menemani tamunya yang diketahui berusia 53 tahun. Saat di ruangan kelap-kelip itu, tiba-tiba korban berinisial M tersebut tidak bersuara lagi. Ketika dibawa, lelaki itu sudah tidak bernapas lagi.

"Sebelumnya, bapak itu datang dalam keadaan sehat seperti orang pada umumnya. Tidak lama lalu mengeluh penyakitnya sedang kambuh. Setelah itu tidak lama yang bersangkutan tidur dengan posisi terduduk," ungkap S seperti dikutip Jawapos.com, Senin, 15 Oktober 2018.

Kejadian meninggalnya M berlangsung pada Minggu, 14 Oktober 2018, sekitar pukul 01.45 WIB. Lebih jauh S menceritakan, sebelumnya M datang seorang diri sekitar pukul 00.30 WIB. Korban itu datang dengan kondisi normal dan tidak dalam keadaan mabuk. Mulutnya tidak tercium minuman beralkohol.

Bahkan, ketika berkaraoke, M pun tidak memesan bir atau minuman memabukkan lainnya. "Dia hanya mesan minum Milo dan air putih saja," ujar S.

Lantas, kecurigaan S muncul ketika M sudah tidak sadarkan diri. S berinisiatif membangunkan M. Namun, tidak ada jawaban. Setelah dicek, M sudah tidak bernapas lagi. "Setelah itu saya panggil satpam yang ada di sini untuk memastikan kondisinya dan ternyata benar yang bersangkutan sudah meninggal dunia," bebernya.

Kasatreskrim Polres Palangka Raya AKP Herman Subarkah membenarkan kejadian tersebut. Dia menyebut M merupakan salah satu pegawai Disdik di Palangka Raya.

"Yang bersangkutan langsung dibawa oleh pihak kepolisian ke RS Doris Sylvanus untuk melakukan autopsi luar. Dari hasil pemeriksaan dokter forensik, korban meninggal dunia karena penyakit yang sudah lama diidapnya," ungkap Herman. Lalu M dibawa pulang oleh pihak keluarganya.

Baca juga berita Jawapos.com lainnya di sini.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.