Sukses

Perahu dan Permukiman Warga Garut Selatan Tersapu Gelombang Setinggi 5 Meter

Beberapa warung, rumah penduduk, dan kapal nelayan yang dekat di bibir pantai selatan Garut, Jawa Barat, rusak terhantam gelombang tinggi.

Liputan6.com, Garut - Gelombang tinggi yang menerjang pesisir selatan Jawa mulai menjalar ke permukiman warga. Beberapa warung, rumah penduduk dan kapal nelayan yang dekat di bibir pantai selatan Garut, Jawa Barat, rusak dihantam ombak ganas.

Dalam video yang diedarkan penduduk sekitar, beberapa wilayah di pesisir selatan Garut, seperti Pantai Santolo dan Pantai Sayang Heulang, terimbas amukan gelombang besar dengan ketinggian rata-rata sekitar 3-5 meter tersebut.

Bahkan, sapuan ombak besar ikut menjalar hingga 50 meter ke area permukiman warga yang berdiri di sekitar bibir pantai. Tak ayal, akses jalan hingga beberapa kendaraan roda dua ikut tersapu sapuan ombak besar.

Kasatpolair Polres Garut, AKP Tri Andri mengatakan sapuan gelombang besar mulai berlangsung sejak pagi tadi, dengan ketinggian gelombang mencapai lima meter.

"Puncak gelombang besarnya terjadi hingga pukul 09.00 WIB tadi," ucap dia, Rabu (25/7/2018).

Namun, gelombang tinggi tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Saat ini, kondisi gelombang laut terlihat lebih tenang dibanding pagi hari.

"Sekarang (Rabu siang) sudah kembali normal, tetapi kami tetap menghimbau warga tak beraktivitas dekat pantai," dia mengingatkan.

Selain kerusakan rumah penduduk, hasil pantauan sementara, sebanyak tiga perahu nelayan di Pantai Santolo, Kecamatan Cikelet, rusak akibat gelombang tinggi.

"Perahu yang rusak karena saling beradu, warung sepanjang Pantai Caringing sampai Pameungpeuk juga banyak yang rusak akibat gelombang itu," papar dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Nelayan dan Pengunjung Diimbau Menepi

Besarnya gelombang air laut saat ini, mendesak para menepikan perahunya karena berbahaya. Selain ikan yang sulit dijaring, kondisi itu membahayakan keselamatan mereka.

"Prediksinya (gelombang tinggi) dari BMKG seminggu ke depan," Tri menambahkan.

Bahkan, gejala alam itu membuat pengunjung wisatawan pantai Laut Selatan untuk menjauhi bibir pantai. Sebab, ombak besar bisa datang secara tiba-tiba.

"Jadi silakan menikmati pemandangan dari jauh saja," pinta dia kepada pengunjung, mengingatkan bahaya gelombang tinggi.

Untuk memberikan keamanan kepada warga sepanjang pantai selatan Garut, Satpolair Polres Garut telah mengintruksikan jajarannya. Terutama, memantau perubahan gelombang tinggi air laut.

"Sampai saat ini belum ada laporan warga yang mengungsi karena kerusakan rumah," ungkap dia.

Berdasarkan pantauan satelit cuaca diketahui, terdapat pusat tekanan tinggi di Samudra Hindia sebelah barat Australia dan Samudra Pasifik sebelah timur Australia. Dampaknya angin kencang dengan gelombang tinggi melanda perairan selatan Jawa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.