Sukses

Nakhoda KM Lestari Maju yang Kandas di Selayar Diperiksa, Siapa Menyusul?

Kandasnya KM Lestari Maju di antara perairan Bira dan perairan Selayar, Sulsel, menyebabkan 202 penumpang menjadi korban. Bahkan, 36 orang dinyatakan tewas tenggelam.

Liputan6.com, Makassar - Penyidik Kepolisian Resor Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengusut adanya unsur pidana dalam peristiwa kandasnya Kapal Motor atau KM Lestari Maju. Kapal ini kandas di antara perairan Bira, Kabupaten Bulukumba dan perairan Pa'baddilan, Desa Bongayya, Kecamatan Bonto Matene, Kabupaten Kepulauan Selayar, Selasa, 3 Juli 2018.

"Dalam rangka kepentingan penyelidikan lebih lanjut, hari ini kami amankan nakhodanya, Agus Susanto," ucap Kapolres Selayar, AKBP Syamsu Ridwan saat dihubungi Liputan6.com dari Makassar via telepon, Rabu, 4 Juli 2018.

Selain nakhoda, penyidik juga akan memanggil semua pihak yang terkait dalam peristiwa kandasnya KM Lestari Maju yang menyebabkan 202 penumpang menjadi korban. Bahkan, 36 penumpang dinyatakan tewas tenggelam.

Polres Kabupaten Selayar juga akan mendalami adanya selisih jumlah penumpang yang masuk manifes dengan kenyataan yang di lapangan. "Karena ini yang sangat mendukung, di mana adanya kelebihan yang kemungkinan menjadi faktor kapal tersebut hilang keseimbangan, sehingga menyebabkan kecelakaan laut," tutur Syamsu.

Seluruh korban yang telah dievakuasi dalam peristiwa kandasnya KM Lestari Maju, imbuh Syamsu, saat ini sudah berjumlah 202 korban. Sementara, data penumpang yang tercatat dalam buku manifes disebutkan hanya sebanyak 139 penumpang.

"Artinya, ada selisih sangat banyak. Nah, penyebab hal ini bisa terjadi itu yang kita selidiki," jelas Syamsu.

Sebelumnya, Kapolres Selayar mengatakan hingga Rabu siang tepatnya pukul 11.00 Wita, Tim SAR Gabungan telah mengevakuasi sebanyak 189 orang. Jumlah itu terdiri dari 34 orang penumpang KM Lestari Maju meninggal dunia dan 155 orang lainnya selamat.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dugaan Bisnis Terselubung

Adapun dari data yang dihimpun Liputan6.com, harga tiket yang dikenakan untuk tiap penumpang KM Lestari Maju berkisar dari Rp 120.000- Rp 150.000. Tak hanya itu, jika penumpang membawa kendaraan nilainya tentu lebih mahal lagi karena terhitung dengan biaya angkutan untuk kendaraannya.

"Dugaan bisnis terselubung oknum kemungkinan bisa terjadi selama ini. Agar ini terang-benderang saya kira sudah benar langkah kepolisian untuk menyelidiki hal ini," ujar Direktur Anti Corruption Committee (ACC) Sulawesi, Abdul Muthalib via telepon, Rabu.

Menurutnya, jika melihat adanya selisih jumlah penumpang yang termanifes dengan jumlah penumpang yang menjadi korban, kemudian timbul pertanyaan bahwa uang tiket yang dibayarkan oleh penumpang yang tidak masuk daftar manifes itu rimbanya ke mana.

"Jadi saya kira memang patut diselidiki agar tidak terjadi polemik di tengah masyarakat dan juga akan menjadi pelajaran ke depannya agar jangan coba bermain-main dengan hal itu karena ini menyangkut nyawa juga," tegas Muthalib.

Kejadian nahas menimpa KM Lestari Maju saat mulai berlayar dari Pelabuhan Bira, Kabupaten Bulukumba menuju Pulau Pammatata, Kabupaten Selayar. Sekitar tiga jam perjalanan meninggalkan Pelabuhan Bira, tepatnya berada di perairan lepas Pulau Pasi, air laut tiba-tiba masuk ke dek kapal.

Awak kapal pun mencoba memompa air yang masuk ke dek kapal tersebut. Namun, upaya tersebut tidak berhasil. Air laut malah terus masuk tak terbendung, sehingga posisi kapal menjadi miring.

Saat posisi kapal mulai miring, seluruh penumpang pun mulai panik. Beberapa di antara mereka ada yang berusaha berebut jaket pelampung di atas kapal.

Sementara, beberapa penumpang lainnya, ada yang memilih meninggalkan kapal dengan melompat ke laut tanpa menggunakan jaket pelampung.

Nakhoda kapal kemudian berusaha mengemudikan kapal ke arah pantai terdekat, yakni Pantai Pulau Pa'baddilang. Selasa, 3 Juli 2018, pukul 13.30 Wita, kapal berhasil dikandaskan sekitar 300 meter dari Pantai Pa'baddilang, Kabupaten Selayar.

Adapun korban yang meninggal dunia dari kejadian ini kemudian dievakuasi ke Aula Rumah Singgah Pantai Pa'baddilang, Kabupaten Selayar. Selanjutnya, jenazah dijemput menggunakan ambulans menuju ke Rumah Sakit Umum KH Hayyung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.