Sukses

Ziarah Kubur Tiap Jumat ala Warga Kotengah Bondowoso

Ziarah kubur itu bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dan mengingat jasa-jasa pendahulu.

Bondowoso - Begitu banyak manfaat yang bisa diambil dari tradisi ziarah kubur. Salah satunya sebagai salah satu media mempererat tali silaturahmi, warga Kampung Kotengah, Desa Gunung Sari, Kecamatan Mesan, Bondowoso.

Informasi yang diperoleh Times Indonesia, ziarah kubur tersebut, rutin dilaksanakan setiap hari Jumat sore. Dimulai dari pukul 16.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB, dan diikuti semua warga Kampung Kotengah.

Mulai dari tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, hingga anak kecil, dan seluruh lapisan masyarakat kampung tersebut.

Menurut Muhammad Rois, ketua remaja masjid Baital Amin, bahwa selain anjuran agama, kegiatan itu bertujuan, agar pemuda dan masyarakat di kampung itu makin erat tali silaturahminya, dan mengingat jasa-jasa pendahulunya.

"Agar kita lebih sering mengingat mati. Karena dengan sering mengingat mati, orang menjadi tidak sombong dan sadar bahwa kelak amalnya akan dipertanggungjawabkan," katanya akhir pekan lalu.

Masih menurutnya, kegiatan itu bisa berjalan, karena warga Kotengah mudah diberi tahu. Mereka, kata dia, mayoritas mempunyai kesadaran agama yang tinggi.

"Karena hampir semua masyarakat di kampung ini alumni pesantren, sehingga kalau ada kegiatan keagamaan, mereka sangat kompak," imbuhnya

Adanya kegiatan ziarah kubur ini, lanjut dia, digagas oleh remaja masjid Baital Amin, dan mendapatkan sambutan baik oleh semua lapisan warga Kampung Kotengah.

Baca berita menarik lainnya dari Times Indonesia di sini.

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kampung Aman

M Khairuddin, salah satu kepala dusun (kasun) di kampung tersebut, mengakui bahwa kegiatan itu sudah berlangsung sebelum Ramadan. Bahkan, ziarah kubur menjadi kegiatan rutin di kampung itu.

Di Kampung Kotengah, lanjut dia, ada empat pemakaman, dan setiap Jumat berpindah dari pemakaman satu ke pamakan lain.

"Misalnya Jumat ini di pemakaman utama, Jumat depan di pemakaman dekat Masjid, Minggu selanjutnya di pemakaman yang satunya lagi. Terus gantian seperti itu, setiap Minggu," sambungnya.

Menurutnya, kegiatan itu untuk menjalin silaturahmi antara masyarakat kampung tersebut. Karena, menjalin hubungan yang baik dengan tetangga itu harus dijunjung tinggi, agar tercipta suasana kampung yang aman dan tenteram.

Kegiatan itu diisi dengan bersih-bersih pemakaman, diadakan tahlil dan doa bersama untuk para penghuni kubur, yang dipandu oleh tokoh agama setempat.

Vieda, salah seorang warga Kampung Kotengah mengaku senang dengan adanya kegiatan itu. Karena dengan hal itu, dia bisa sering ziarah kubur dan silaturahmi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.