Sukses

Niat Menolong, Wartawan Detik Diserang Pemuda Berandalan

Hakim Abdul Ghani (19), wartawan Detik.com, jadi korban penganiayaan di Jalan Suherman, Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat.

Liputan6.com, Garut - Hakim Abdul Ghani (19), wartawan Detik.com, menjadi korban penganiayaan di jalan Suherman, Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat, Rabu 6 Juni 2018 sore. 

"Tiba-tiba pelaku menyerempet motor saya dan menendang hingga tersungkur," ujar dia saat dikonfirmasi, Rabu malam (6/6/2018).

Menurut Hakim, kejadian itu berlangsung singkat sekitar pukul 15.30 sore tadi. Saat itu, ia yang dalam perjalanan menuju peliputan upacara gelar pasukan operasi ketupat Lodaya di halaman Alun-alun Garut.Macet panjang di sekitar Puskesmas Tarogong, Jalan Suherman.

Niat hati mengecek penyebab kemacetan, ia kemudian turun dari sepeda motor yang dikendarainya, dan mendapati sebuah motor bebek Honda Legenda, tengah mogok di tengah jalan jalur itu.

"Awalnya sekalian meliput saya mau menolong juga," kata dia.

Namun, melihat motor yang dipakai pelaku mulai hidup, ia hanya melihat sebentar untuk kembali melanjutkan perjalanan. “Nah habis itu pelaku dengan motor suara bisingnya mengejar saya,” ungkap dia.

Awalnya ia tidak menggubris saat motor pelaku mendekati dirinya, namun sekitar 200 motor dari lokasi pemberhentian tadi, pelaku kemudian menyerepet dan menendang badannya hingga tersungkur.

"Saya tidak sempat melawan sebab motor keburu jatuh," kata dia.

Beruntung saat itu, banyak warga yang melihat hingga akhirnya pelaku kabur ke arah Bojong Angkrek. "Awalnya dia seperti mau turun dan mengejar saya, tapi banyak warga yang berteriak hingga akhirnya kabur," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pelaku Berambut Gondrong Dengan Motor Bising

Meskipun sepintas, ia melihat ciri-ciri pelaku berambut gondrong, pakai kaos oblong sambil membawa gitar, sedangkan motor yang digunakan jenis bebek legenda warna hitam dengan knalpot suara bising.

Akibat kejadian itu, lutut kaki sebelah kanan kemudian tangan kanan korban, mengalami luka lecet cukup dalam, beruntung tidak lama kemudian petugas resmob yang tengah meintas langsung menolongnya.

"Tadi sepertinya langsung dikejar (petugas kepolisian), tidak tahu apakah sudah ketangkap atau belum," kata dia.

Ia menilai, kejadian itu murni penganiayaan, sehingga meminta pihak kepolisian mengungkapnya.

"Secara pribadi saya tidak punya masalah dan memaafkannya, tapi demi tegaknya hukum saya minta polisi segera memprosesnya sesuai aturan, biar ada efek jera," pinta dia.

Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna membenarkan adanya insiden itu, lembaganya telah mengintruksikan jajaran resmob, segera menangkap pelaku.

"Infonya tim kan sudah turun (mengejar), nanti jika sudah tertangkap, kita dalami dulu apa motif sebenarnya," kata dia.

Menurutnya, sebagai jurnalis korban memiliki hak untuk melihat situasi yang terjadi (macet), namun justru pelaku malah melakukan penganiayaan. "Jelas ini ada unsur kesengajaan," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.