Sukses

Taman Nasional Pastikan Tak Ada Pergantian Nama Puncak Gunung Kerinci

Gunung Kerinci adalah gunung api tertinggi di Indonesia yang pernah didaki oleh Presiden Jokowi saat masih duduk di bangku kuliah.

Liputan6.com, Jambi - Polemik seputar rencana mengganti nama puncak Gunung Kerinci menjadi Puncak Joko Widodo (Jokowi) memicu banyak reaksi warga Jambi. Terutama, kalangan pegiat lingkungan hingga komunitas pendaki.

Menyikapi itu, Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BB-TNKS) yang menaungi kawasan Gunung Kerinci menerbitkan surat khusus.

Dalam surat tersebut, BB-TNKS menyatakan tidak pernah mengubah nama bagian dari Gunung Kerinci. BB-TNKS juga tidak pernah menerima usulan pemberian nama dari Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat, atau dari organisasi mana pun untuk mengubah nama puncak Gunung Kerinci.

Kemudian, terkait foto plakat berwarna kuning dengan tulisan "Puncak GN. Kerinci Joko Widodo 3805 MDPL" yang sempat beredar viral di media sosial bukanlah plakat resmi yang dikeluarkan BB-TNKS.

Untuk itu, BB-TNKS mengimbau kepada para pegiat dan pencinta alam, masyarakat Provinsi Jambi khususnya di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh agar tidak terprovokasi dengan isu atau berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Terbitnya surat tersebut juga dibenarkan Kepala Bagian Tata Usaha (TU) BB-TNKS, Agusman.

Menurut dia, sampai saat ini, puncak Gunung Kerinci masih tetap sama nama dan penyebutannya. yakni Puncak Kerinci, Top Kerinci atau biasa disebut dengan nama Puncak Indrapura.

"Dan orang lebih banyak mengenal dengan nama Puncak Kerinci," ujar Agusman saat dihubungi Liputan6.com, Rabu, 28 Februari 2018.

Beberapa pekan sebelumnya warga Jambi, khususnya para pegiat lingkungan dan komunitas pencinta alam sempat heboh di media sosial akan kabar rencana pemberian nama Puncak Kerinci menjadi Puncak Joko Widodo (Jokowi).

Kehebohan ditambah dengan beredarnya sebuah foto plakat di media sosial bertulis Puncak Jokowi dengan latar belakang puncak Gunung Kerinci.

 Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Wacana Muncul Saat HPN

Dari sejumlah sumber media lokal di Sumatera Barat, ide pemberian nama Puncak Joko Widodo itu muncul saat gelaran Hari Pers Nasional (HPN) pada 9 Februari 2018 lalu. Saat itu, Presiden Jokowi hadir langsung dalam acara tahunan itu.

Saat itulah sejumlah pegiat wisata Kerinci didukung sejumlah tokoh menyampaikan wacana tersebut. Apalagi, baru saja membuka jalur pendakian baru menuju puncak Gunung Kerinci dari Solok Selatan.

Dikutip dari laman radiotemansejati.com, wacana tersebut didukung oleh Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, Irwan Afriadi ketika menghadiri pelepasan pendakian perdana Gunung Kerinci via Solok Selatan di daerah Bangun Rejo, Kamis, 15 Februari 2018.

"Ini merupakan bentuk apresiasi kita kepada beliau (Jokowi). Pada waktu acara HPN beliau melakukan promosi yang sangat luar biasa di depan 26 duta besar negara luar, banyak menteri, dan dihadiri oleh ratusan media lokal, nasional, dan internasional," ujar Irwan.

Selain itu, kata dia, Jokowi juga pernah mendaki Kerinci di tahun 1983, dan hal tersebut sangat berkesan bagi beliau. Terlebih, waktu itu, Jokowi melalui Solok Selatan untuk sampai di Kresik Tuo, nama daerah di Kabupaten Kerinci.

"Ini baru usulan dan pelang namanya kita akan letakkan di puncak Kerinci 3805 mdpl, kalau Beliau setuju, ya alhamdulillah, kalau tidak setuju nanti akan kami turunkan kembali," ucapnya.

 

3 dari 3 halaman

Nama Menhut Jadi Nama Lokasi Perkemahan

Ternyata bukan hanya puncak Gunung Kerinci yang diberi nama baru. Lokasi perkemahan pada ketinggian 3.200 mdpl di Gunung Kerinci juga akan diberi nama. Nama diambil dari nama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.

"Kami mengusulkan tempat perkemahan terakhir pada ketinggian 3.200 mdpl diberikan nama Camping Siti Nurbaya. Sebagai apresiasi atas besarnya perhatian menteri untuk pembukaan jalur tersebut," ujar Kepala Seksi Pengelolaan Kawasan Strategis dan Destinasi Kepariwisataan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok Selatan, Aig Wadenko.

Selain nama Siti Nurbaya, ternyata masih ada 11 nama lagi yang akan digunakan sebagai tempat perkemahan sepanjang jalur pendakian 14,2 kilometer. Nama-nama tersebut dinilai berperan penting dalam pembukaan jalur baru menuju puncak Kerinci.

"Wabup (Solok Selatan) juga sangat mendukung penamaan tersebut, akan mudah diingat," ucap Aig.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.