Sukses

Akhir Pekan, Warga 6 Kecamatan di Cirebon Sibuk Kebanjiran

Banjir mulai surut sejak dini hari tadi, namun potensi banjir susulan masih terbuka di Cirebon.

Liputan6.com, Cirebon - Banjir kembali melanda wilayah pantura Cirebon pada Jumat, 9 Februari 2018. Sejumlah kawasan di Kota maupun Kabupaten Cirebon tergenang air hingga Sabtu (10/2/2018) dini hari.

Berdasarkan data yang dirilis BPBD Kabupaten Cirebon, sebanyak enam kecamatan yang terendam banjir pada Jumat malam kemarin. Yakni, Kecamatan Plered, Mundu, Kedawung, Plumbon, Sumber, dan Gunungjati.

Dari keenam kecamatan tersebut, hanya Kecamatan Gunungjati yang masih tergenang banjir. Banjir terparah menggenangi dua desa, yakni Desa Astana dan Wanakaya, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon.

Warga dibantu petugas BPBD Kabupaten Cirebon mengevakuasi barang-barang berharga di dalam rumah yang terdampak banjir. Termasuk membawa anak-anak serta lansia dengan menggunakan perahu karet

Ketinggian banjir rata-rata mencapai lebih dari 50 meter hingga satu meter. Banjir disebabkan air di dua sungai yang ada di wilayah Kecamatan Gunungjati, yakni Sungai Pekik dan Condong.

Koordinator Lapangan BPBD Kabupaten Cirebon Faozan menyebutkan, di Desa Wanakaya terpusat di RW 04 yang tersebar di tiga RT, yakni RT 01,02, dan 03. Sebanyak 220 rumah tergenang air.

"Kini air mulai menunjukkan tanda-tanda surut, tapi kita tetap siaga," ucap Faozan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rendam SD Hingga Musala

Faozan mengatakan, dari hasil pendataan, tercatat 484 rumah di Desa Astana terdampak banjir. Ratusan rumah tersebut tersebar di empat RW, yakni RW 01, 02, 03, dan 04. Banjir juga merendam 95 hektare sawah, dua musala, dan SDN 2 Wanakaya Kabupaten Cirebon.

Dia menyebutkan, untuk RW 04 merupakan kawasan terparah dengan catatan 402 rumah yang terdampak rendaman banjir. Jumlah kepala keluarga terdampak banjir mencapai 589 kepala keluarga.

Marjo, warga Desa Wanakaya mengatakan air mulai masuk pemukiman pada Sabtu dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Ketinggian air yang masuk ke rumahnya mencapai 50 sentimeter.

"Mulai surut dari pagi, sekarang hanya 10 sampai 30 sentimeter saya langsung amankan barang berharga dan ini mendung lagi," ujar dia.

Marjo terus berupaya mencegah air masuk ke rumahnya. Dia pun memasang balok kayu di depan pintu rumahnya untuk mencegah air masuk.

Dinkes Kabupaten Cirebon membuka posko kesehatan untuk korban yang terdampak banjir di Kecamatan Gunungjati.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.