Sukses

KAI Abadikan Tokoh Islam Cirebon Jadi Nama Kereta

KA Ranggajati Ekspres akan membawa penumpang dari Cirebon, Jawa Barat menuju Jember, Jawa Timur.

Liputan6.com, Cirebon - Satu di antara tokoh Islam yang berpengaruh di dalam sejarah Cirebon, yakni Ranggajati diabadikan menjadi nama kereta api ekspres. Kereta api ini menjadi salah satu moda transportasi massal yang akan membawa penumpang dari Cirebon, Jawa Barat menuju Jember, Jawa Timur.

"KA Ranggajati Ekspres kami pilih sebagai nama KA baru relasi Cirebon-Jember PP. Rencananya akan diluncurkan perdana pada Selasa, 1 November 2016 pada pukul 06.05 WIB dari Stasiun Cirebon," sebut Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) III Cirebon, Krisbiyantoro, Jumat, 28 Oktober 2016.

Dia menjelaskan, rute baru kereta api ini dibuka karena berkembangnya perekonomian di kota Cirebon dan sekitarnya, sehingga membutuhkan kemudahan transportasi publik untuk mobilitas masyarakat.

Lebih lanjut dikatakan, rute baru ini memungkinkan membuka peluang bagi para pengusaha untuk memperluas jaringan usahanya, antara lain kota Purwokerto, Yogya, Solo, Madiun, Surabaya, Probolinggo hingga Jember dan kota-kota transit lainnya pada perjalanan kereta api baru ini.

Sementara itu, Kereta Api Ranggajati Ekspres ini akan menempuh perjalanan kurang lebih 16 jam dengan membuka 2 kelas pelayanan, yaitu kelas eksekutif (4 kereta) dan kelas bisnis (4 kereta).

KA Ranggajati Ekspres rute Cirebon-Jember akan diluncurkan perdana pada 1 November 2016. (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Tahap awal dalam pengoperasian KA ini, PT KAI akan memberlakukan tarif promo untuk menarik minat calon penumpang.

"Tarif promo diberlakukan selama satu bulan diawal peluncurannya, mulai tanggal 1 sampai 30 November 2016. Untuk Kelas eksekutif mulai dai Rp 210.000 sampai Rp 300.000. Kelas bisnis dari Rp 140.000 sampai Rp 200.000," sebut dia.

Dalam menempuh perjalanan dari Cirebon menuju Jember maupun sebaliknya, KA Ranggajati Ekspres akan melalui jalur lintas Selatan. Kereta api ini akan berhenti di Stasiun Purwokerto, Kutoarjo, Yogyakarta, Solo, Madiun, Kertosono, Jombang, Surabaya Gubeng, Sidoarjo, Pasuruan, dan Probolinggo.


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.