Sukses

3 Sapi Warga Maros Mati Mendadak Diduga Terserang Antraks

Dengan matinya sapi-sapi itu, harapan perawat sapi untuk dapat anak sapi pupus.

Liputan6.com, Maros - Tiga ekor sapi betina milik warga Dusun Bantimurung, Desa Jenetaesa, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan ditemukan mati mendadak di kandang. Ketiga sapi diduga tersebut terserang virus antraks.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Frans Barung Mangera membenarkan adanya kejadian tersebut setelah mengecek Polsek Simbang Maros.

"Ketiga sapi betina yang ditemukan mati mendadak tersebut berada di kandang milik Muhlis (35) yang mana Muhlis selama ini dipercayakan oleh pemilik sapi untuk memelihara sapinya," kata Frans via telepon, Sabtu, 21 Agustus 2016.

Frans mengatakan, Mukhlis awalnya hendak mengeluarkan ketiga ekor sapi tersebut dari kandang untuk mencari makan. Saat membuka kandang, ia melihat ketiga ekor sapi itu tak bergerak. Setelah dicek, ketiga sapi itu sudah mati.

"Muhlis lalu melaporkan kejadian itu ke personel Babinkamtibmas setempat sehingga personel lanjut melapor ke dokter hewan Dinas Peternakan Kabupaten Maros," kata Frans.

Atas kejadian ini, pemilik sapi ditaksir merugi sekitar Rp 16.000.000.

Dihubungi terpisah, Dokter Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Maros, Ujes mengaku telah mengambil sampel darah dan telinga ketiga ekor sapi yang mati. Sampel itu selanjutnya dibawa ke Laboratorium BIPP Maros untuk diteliti lebih lanjut agar dapat diketahui penyebab kematian sapi tersebut.

"Sambil menunggu hasil, saya juga sudah menyarankan kepada pemilik sapi agar sapi tersebut segera dikuburkan untuk menghindari penyakit dari sapi itu yang mungkin bisa tertular ke manusia," kata Ujes.

Dua ekor sapi yang mati mendadak merupakan milik Muslimin (38), dan seekor lainnya milik Daeng Minne (55). Keduanya menitipkan sapinya ke Muhlis untuk dipelihara dan akan diberi seekor anak sapi jika beranak. Namun, harapan Mukhlis mendapatkan anak sapi pupus dengan matinya sapi-sapi itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini