Sukses

7 Kabupaten Penyelenggara Pilkada NTT Masuk Zona Merah COVID-19

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi NTT mencatat tujuh dari sembilan kabupaten yang menyelenggarakan Pilkada Serentak 2020 di wilayah itu masih berada di zona merah COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat tujuh dari sembilan kabupaten yang menyelenggarakan Pilkada Serentak 2020 di wilayah itu masih berada di zona merah COVID-19.

Ketujuh kabupaten itu adalah Belu, wilayah yang berbatasan dengan negara Timor Leste, Timor Tengah Utara, Sumba Barat dan Sumba Timur, Ngada, Manggarai Barat, Manggarai.

"Hanya ada dua daerah yang saat ini berada dalam zona hijau yakni Kabupaten Malaka dan Sabu Raijua," kata Kepala Sekretariat Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 NTT, David Mandala di Kupang, Kamis (19/11/2020).

Daerah Pilkada dengan kasus positif COVID-19 tertinggi adalah Kabupaten Manggarai Barat yakni 72 kasus, dengan jumlah sembuh 70 orang dan masih dirawat dua orang.

Disusul Manggarai dengan 68 kasus positif yakni 58 sembuh dan sisanya masih dalam perawatan dan Ngada 52 kasus positif dengan angka sembuh 15 dan 37 lainnya masih dirawat.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wajib Terapkan Prokes

Juru Bicara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Yosafat Koli menegaskan, aktivitas kampanye di daerah hijau yang masih bebas dari COVID-19, tetap menggunakan protokol kesehatan.

"Aktivitas kampanye di semua daerah wajib melaksanakan protokol kesehatan, termasuk daerah yang belum terpapar COVID-19, karena penyebaran virus ini tidak bisa diprediksi," kata Yosafat Koli.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.