Sukses

Umumkan Cagub-Cawagub Pilkada 2018, Megawati Berbaju Hitam

Selain keprihatinan, Hasto mengatakan warna hitam juga menunjukkan watak PDIP sebagai partai yang bekerja keras.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri dan Sekjen PIDP Hasto Kristiyanto mengenakan pakaian hitam saat merilis pasangan Cagub - cawagub. Kostum keduanya berbeda dibanding kader PDIP lain yang kompak mengenakan pakaian merah.

Menurut Hasto, pilihan warna itu bukan tanpa sebab. Ia menyatakan mengenakan baju hitam sebagai simbol keprihatinan.

"Bagaimana politik hitam (terjadi) baru mau awal mulai pilkada ternyata sudah bertiup sangat kuatnya," katanya di DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (7/1/2017).

Belum jelas maksud Hasto. Namun, bisa saja pernyataannya merujuk dinamika di Pilgub Jawa Timur.

Cawagub yang diusung PDIP, Azwar Anas, menyatakan mundur dari pencalonan. Hasto dalam beberapa kali kesempatan menuding kampanye hitam di balik penyebab mundurnya Anas.

Selain keprihatinan, Hasto mengatakan, warna hitam juga menunjukkan watak PDIP sebagai partai yang bekerja keras.

"Ibu ketua umum juga makai baju hitam," pungkasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Waspada Kampanye Hitam

Sebelumnya,  PDI Perjuangan mengimbau semua pasangan calon (paslon) yang diusung di Pilkada Serentak 2018, mewaspadai kampanye hitam.

Imbauan ini keluar setelah ramainya kasus calon wakil gubernur Jawa Timur Abdullah Azwar Anas, yang mundur dari kancah pertarungan Pilkada Jawa Timur 2018, setelah beredarnya foto-foto mirip dirinya memegang paha mulus seorang wanita.

"Mereka yang telah kami pilih sebagai paslon untuk tetap teguh pada jalan kepemimpinan untuk rakyat. Waspadailah kampanye hitam yang dilakukan melalui rekayasa pelanggaran moral, isu korupsi, dan berbagai isu lainnya termasuk ujaran kebencian dan memecah belah antara calon dan parpol pengusungnya," ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (6/1/2018), di Jakarta.

Menurut Hasto, upaya peredaran foto tersebut sengaja dilakukan sebagai kampanye hitam oleh pihak-pihak tertentu, untuk mematahkan di tengah jalan benih-benih generasi muda yang punya kepemimpinan sangat baik.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.