Sukses

KPU Sebut Tim Pencari Fakta Kecurangan Pemilu Tak Perlu

Menurut Arief, semua proses rekapitulasi sedang berlangsung dan sejauh ini berjalan lancar.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menilai tak perlu ada pembentukan tim pencari fakta (TPF) kecurangan pemilu.

"Enggak lah, saya merasa belum sampai sejauh itu, tidak diperlukan menurut saya," kata Arief di Kantor KPU RI, Jumat (26/4/2019).

Menurut dia, semua proses rekapitulasi sedang berlangsung dan sejauh ini berjalan lancar. Meski ditemukan sedikit kesalahan, KPU sudah langsung menyelesaikannya. "Semua masih berjalan sebagaimana mestinya," ucap dia.

Selain itu, terkait isu kecurangan pemilu, Arief yakin publik tidak akan terpengaruh. Oleh karena itu, ia akan memberi keterangan dan edukasi yang benar.

"Makanya publik harus kita edukasi supaya mereka paham dan tahu mana yang dipercaya dan tidak dipercaya informasinya," tandasnya.

Wacana pembentukan TPF mencuat ketika Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dan Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan menemui capres Prabowo Subianto di kediaman Kertanegara IV, Jakarta Selatan pada Senin, 22 April 2019 kemarin.

Pada pertemuan itu, mereka membahas soal kecurangan dalam Pemilu 2019.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dari Masyarakat Independen

Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno mendukung dibentuknya Tim Pencari Fakta (TPF) guna mengungkap kecurangan Pemilu 2019. Menurutnya, pemilu yang bersih bisa membuat citra Indonesia baik di mata dunia.

"Tim pencari fakta independen ini yang menurut saya, saya dukung juga karena kita ingin bahwa tentunya pemilu ini memiliki satu keyakinan dari masyarakat bahwa pemilu ini jujur dan adil," kata Sandi di Cirendeu, Tangerang Selatan, Kamis (25/4/2019).

"Dan ini adalah syarat kita tentunya menyatakan kepada dunia Internasional bahwa pemilu di Indonesia jujur, adil, dan bermartabat," sambungnya.

Meski begitu, dia meminta TPF Kecurangan digagas bukan dari kubu masing-masing paslon. Melainkan, kalangan masyarakat independen.

"Kalau (digagas) BPN itu pasti akan bias, pasti akan mengunggulkan 02. Harusnya dari masyarakat sendiri. Sekarang kan makin banyak anggota masyarakat yang mengungkapkan itu, langkah baiknya kalau mereka yang organisasikan secara independen tim tersebut," tutur Sandiaga.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.