Sukses

TKN: Kalau Prabowo-Gibran Menang, Tokoh yang Berseberangan Diajak Kerja Sama

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran, Nusron Wahid, menanggapi pernyataan Guntur Soekarno Putra yang menyebut nasib Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa ditentukan apabila Ganjar-Mahfud terpilih.

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran, Nusron Wahid, menanggapi pernyataan Guntur Soekarno Putra yang menyebut nasib Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa ditentukan apabila Ganjar-Mahfud terpilih.

Menurut Nusron, Prabowo-Gibran justru sebaliknya. Jika menang pilpres 2024, kata Nusron, maka semua tokoh yang berseberangan bakal diajak rekonsiliasi.

"Kalau Prabowo-Gibran menang, semua tokoh yang saat ini berseberangan, termasuk Bu Mega, Pak Ganjar, Pak Mahfud, Mas Anies dan Gus Imin akan kita ajak rekonsiliasi, tidak akan diapa-apain. Justru kita akan ajak kerja sama membangun bangsa," kata Nusron Wahid kepada wartawan, Selasa (29/1/2024).

Nusron menilai pilpres 2024 hanyalah sebuah kompetisi, dan setelahnya semua anak bangsa harus bersatu kembali untuk membangun Indonesia secara bersama-sama.

"Pak Prabowo dan Mas Gibran sadar, untuk membangun Indonesia tidak bisa sendirian, tapi butuh kebersamaan antarsemua elemen bangsa. Apalagi di pihak sebelah, di partai sebelah, kan juga merupakan putra-putra terbaik bangsa," kata Nusron.

Nusron tidak ingin berkomentar lebih jauh soal pernyataan Guntur Soekarnoputra. Menurutnya, tiap orang bebas memberikan pendapat.

"Itu hak beliau sebagai pribadi dan ini zaman demokrasi. Apakah pernyatan yang menyebut Presiden Jokowi itu berlebihan apa tidak, apakah pas atau tidak, biarkan rakyat Indonesia yang menilai, rakyat kita sudah cerdas kok. Kita (Prabowo-Gibran) fokus pada upaya pemenangan satu putaran saja," jelasnya.

Nusron menekankan bahwa rakyat Indonesia saat ini sangat mencintai Presiden Jokowi. Hal itu terlihat baik dalam data survei maupun dari fakta-fakta yang dia temui di lapangan.

"Rakyat sangat mencintai Pak Jokowi, kepuasannya mencapai 75-80%. Artinya, bahkan yang memilih paslon lain pun ada yang cinta terhadap Pak Jokowi. Dan ke mana pun Pak Jokowi berkunjung disambut meriah oleh rakyat," ucap Nusron.

"Justru saat ini rakyat sedang bersedih, karena periode Pak Jokowi akan segera berakhir. Rakyat yang mencintai Pak Jokowi sadar betul bahwa pembangunan yang sudah ada harus dilanjutkan, dan itulah yang hari ini diusung oleh pasangan Prabowo-Gibran," pungkas Nusron.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Guntur Soekarnoputra: Kalau Ganjar-Mahfud Menang, Jokowi Mau "Diapain" Terserah

Sebelumnya, Guntur Soekarnoputra mengajak agar semua pihak dapat memenangkan pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut tiga Ganjar-Mahfud dalam ajang pilpres 2024.

Putra Proklamator Bung Karno itu sempat menyinggung soal Jokowi yang dapat diurus oleh Ganjar Pranowo jika nanti berhasil menjadi Presiden RI.

"Kalau Ganjar dan Mahfud sudah jadi presiden dan wakil presiden, presiden punya hak prerogatif, gampang itu. Jokowi mau diapain nanti terserah,"kata Guntur Soekarnoputra dalam YouTube Rumah Aspirasi Relawan Ganjar Pranowo.

Menurutnya, publik tidak perlu repot menyuarakan aspirasi pemakzulan presiden dan lain sebagainya, yang ujungnya hanya menguras tenaga tanpa hasil. Masyarakat dinilai cukup memenangkan Ganjar Pranowo-Mahfud Md sebagai Presiden RI, maka setelahnya pasti diurus hal-hal kontroversial yang ada, khususnya selama kontestasi pemilu dan pilpres 2024.

"Saat ini kita harus ambeg parama-arta, yang artinya kita dahulukan semua hal-hal yang sudah tidak dapat ditunda dan menunda semua hal-hal yang masih bisa kita tunda. Nah, sekarang apa hal yang tidak bisa lagi ditunda? Yang tidak bisa ditunda tidak lain tidak bukan adalah memenangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md menjadi presiden dan wakil presiden Republik Indonesia," ujar Guntur.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.