Sukses

Terima Kunjungan Atikoh, Pengasuh Ponpes Ma'ahidul Irfan Doakan Ganjar Jadi Presiden

Kiai Aliyyul Munif juga menyampaikan terima kasih kepada Atikoh Ganjar yang telah mengunjungi pesantren tertua di Kabupaten Magelang tersebut. Diketahui, Ponpes Ma'ahidul Irfan telah berdiri sejak tahun 1825.

Liputan6.com, Magelang - Istri calon presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti bersilaturahmi ke keluarga besar Pondok Pesantren (Ponpes) Ma'ahidul Irfan, Magelang, Jawa Tengah. Ini merupakan salah satu rangkaian agenda safari politik Atikoh.

Seusai bertemu dengan Atikoh, Pengasuh Ponpes Ma'ahidul Irfan Kiai Aliyyul Munif mendoakan agar Ganjar Pranowo memenangkan kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. 

"Dari keluarga Ponpes Ma'ahidul Irfan mendoakan Ibu Hajjah Siti Atikoh semoga Pak Ganjar menjadi Presiden Indonesia yang amanah," kata Kiai Aliyyul Munif.

Kiai juga menyampaikan terima kasih kepada Atikoh Ganjar yang telah mengunjungi pesantren tertua di Kabupaten Magelang tersebut. Diketahui, Ponpes Ma'ahidul Irfan telah berdiri sejak tahun 1825. 

<p>Istri Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti bersilaturahmi dengan keluarga besar Pondok Pesantren (Ponpes) Ma'ahidul Irfan, Magelang, Jawa Tengah. (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)</p>

"Semoga atas kedatangan kehadiran Bu Hajjah Siti Atikoh membawa berkah dan semakin maju untuk ponpes sini," ujar Kiai Aliyyul Munif. 

Diketahui, kunjungan ke Ponpes Ma'ahidul Irfan, di Kabupaten Magelang ini merupakan rangkaian dari agenda safari politik Atikoh selama masa kampanye Pilpres 2024. 

Safari dimulai sejak Rabu (27/12/2023) sampai Sabtu (30/12/2023) mendatang. Atikoh Ganjar telah dan akan mendatangi beberapa kota serta kabupaten di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Atikoh Paparkan Program 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana

Dalam kesempatan lain, Siti Atikoh menyampaikan program satu keluarga satu sarjana. Hal itu disampaikan di hadapan ratusan ibu-ibu di Lapangan Kwarasan, Kota Magelang, Jawa Tengah, Kamis (28/12/2023). Program ini merupakan salah satu program unggulan Ganjar-Mahfud.

"Ada satu program unggulan, yaitu salah satunya adalah satu keluarga miskin satu sarjana," kata Atikoh sebelum melakukan Senam Cinta Tanah Air (Sicita) dan senam 'Rambut Putih' di lokasi.

Atikoh Ganjar menjelaskan, alasan pasangan Ganjar-Mahfud mengunggulkan program tersebut lantaran terinspirasi ketika mereka masih menjadi mahasiswa dan berasal dari keluarga biasa.

"Saya sendiri secara pribadi dan Mas Ganjar itu merasakan bagaimana perjuangan kita untuk bisa mengenyam pendidikan tinggi, ketika kita kuliah itu sulit sekali Bu, apalagi saya ketika kuliah itu orang tua saya meninggal, saya menjadi yatim piatu," ujarnya.

"Bagaimana sehari-seharinya itu saya agar bisa mencapai dengan keterbatasan yang ada itu saya tetap bisa memiliki pendidikan tinggi," sambungnya.

 

3 dari 3 halaman

Memperbaiki SDM Bangsa

Dengan mengenyam pendidikan tinggi, kata Atikoh, generasi muda akan mampu menghadapi tantangan ke depan melalui perbaikan sumber daya manusia (SDM). Terlebih, Indonesia akan menghadapi Indonesia Emas.

"Kenapa Ganjar-Mahfud ini sangat menekankan satu keluarga miskin satu sarjana, karena inilah bagaimana kita menyiapkan SDM. SDM Indonesia untuk menjadi SDM yang tangguh dan menjemput Indonesia Emas," ungkapnya.

Selain itu, dengan memiliki pendidikan tinggi, Atikoh meyakini dapat membantu keluarga mereka mengentaskan kemiskinan.

"Saya tidak ingin banyak Atikoh-atikoh lain di Indonesia, Mas Ganjar juga tidak ingin seperti itu, karena pengentasan kemiskinan yang paling riil itu adalah melalui pendidikan," ucapnya.

Dengan memiliki gelar strata satu, lanjut Atikoh, peluang untuk mendapatkan pekerjaan akan terbuka lebar.

"Ketika anak-anak kita memiliki pendidikan tinggi maka dia memiliki kesempatan yang luas, memiliki opportunity, memiliki apa ya positioning, posisi-posisi yang dia bisa banyak pilihan," kata Atikoh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini