Sukses

Jokowi Tak Masalah Nama Koalisi Prabowo Subianto Jadi Indonesia Maju Seperti Kabinetnya

Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak masalah bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto menamai koalisinya dengan nama Koalisi Indonesia Maju, seperti nama kabinet saat ini.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak masalah bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto menamai koalisinya dengan nama Koalisi Indonesia Maju, seperti nama kabinet saat ini.

Presiden Jokowi mengatakan, pemberian nama koalisi Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 merupakan hak partai-partai yang tergabung di dalamnya.

"Ya terserah yang memiliki koalisi. Terserah partailah," kata Jokowi kepada wartawan di ICE BSD Tangerang, Kamis (31/8/2023).

Menurut dia, Prabowo Subianto tak perlu izin kepadanya untuk memberi nama koalisinya. Jokowi menenakan nama kabinet Indonesia Maju tidak memiliki hak paten sehingga bebas digunakan oleh siapa saja.

"Kenapa harus izin? Semua boleh (menggunakan). Orang kamu mau gunakan TV mu, TV Indonesia maju juga boleh. Enggak ada patennya kok," jelas Jokowi.

Sebelumnya, bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto menghadiri acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-25 Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Sultan, Jakarta.

Dalam kesempatan itu, Prabowo menyatakan bahwa nama gabungan partai pendukungnya kini adalah Koalisi Indonesia Maju.

"Tadi saya sempat berembuk sebentar dan kita sepakat koalisi kita, kita beri nama Koalisi Indonesia Maju," tutur Prabowo dalam sambutannya, Senin 28 Agustus 2023.

Prabowo mengaku terharu telah didukung oleh para partai bersejarah yakni Golkar, PAN, PKB, hingga PBB. Kini, nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) pun berubah seiring dengan semangat seluruh partai besar tersebut.

"Saya ingin menyampaikan rasa haru saya atas kepercayaan dari beberapa partai besar, partai bersejarah Republik Indonesia. Partai Kebangkitan Bangsa yang pertama mendukung saya, disusul partai-partai lain yang besar. PAN, Golkar, PBB, InsyaAllah partai-partai lain menyusul dan kita terbuka untuk semua partai, karena kita ingin bekerja benar-benar menjadikan Indonesia negara yang maju," ucap dia.

Khususnya kepada PAN, baginya bukan hanya sekedar mitra koalisi namun sahabat yang tidak hanya di waktu senang, tapi juga di waktu sulit.

"Saya sangat terharu 15 tahun PAN selalu bersama saya, karena itu hari ini saya pakai baju warna biru langit. Tapi tadi ditegur kurang, birunya kurang gelap pak. Jadi ini penghormatan kepada PAN. Nanti kalau Golkar undang saya ya saya pakai kekuning-kuningan, karena saya alumni Golkar juga jadi nggak ada masalah," ucap Prabowo Subianto menandaskan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Prabowo Cs Ingin Lanjutkan Perjuangan Jokowi

Dalam pertemuan singkat di sela HUT PAN ini, Prabowo bersama pimpinan partai rekan koalisinya menetapkan nama koalisi menjadi Koalisi Indonesia Maju. Perubahan nama ini dilakukan setelah Prabowo mendapat tambahan dukungan dari PAN, Golkar, dan PBB.

"Kita sepakat koalisi kita, kita beri nama Koalisi Indonesia Maju," kata Prabowo.

Prabowo lantas menyanjung Presiden Jokowi. Ketika berada di pemerintahan menjadi pembantunya, Prabowo menilai Jokowi seorang patriot yang memikirkan bangsa.

"Istilahnya orang yang waras untuk menilai dan sebaginya tapi setalah saya masuk saya lihat dari dekat saya ikut pemerintah ini saya yakin bahwa Pak Jokowi seorang patriot yang memikirkan rakyat dan bangsa Indonesia," ujar Prabowo.

Maka itu, Prabowo menggunakan Koalisi Indonesia Maju karena ingin sepenuh hati melanjutkan perjuangan Jokowi.

"Dan pemikiran pemikiran beliau benar dan berhasil sampai sekarang dan untuk itu lah saya sepenuh hati saya ingin teruskan perjuangan beliau," ujar Prabowo.

 

3 dari 4 halaman

Lanjutkan Program Jokowi

Hal yang sama juga disampaikan Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Menurutnya, pemilihan nama itu membawa semangat melanjutkan program dan keberhasilan Presiden Jokowi.

"Jadi kita berembuk mencari nama apa yang paling mencerminkan keberlanjutan program Pak Presiden, akhirnya kita ketemu pada kata-kata Koalisi Indonesia Maju, karena memang visi Indonesia ke depan 2045 maju, sejahtera, adil," tutur Airlangga Hartarto di Hotel Sultan, Jakarta, Senin 28 Agustus 2023.

Menurut Airlangga, nama tersebut keluar secara spontan. Dia pun mengulas koalisi Presiden Jokowi di masa lalu pun bernama Indonesia maju.

"Kalau nama, namanya spontanitas," jelas dia.

Senada dengan Airlangga, Ketum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas pun menyatakan nama tersebut adalah bentuk niat melanjutkan program Presiden Jokowi.

"Melanjutkan, iya. Toh Pak Airlangga Menkonya, Pak Prabowo Menhan-nya, saya Mendagnya, Cak Imin menterinya banyak di situ juga, jadi ini melanjutkan apa yang sudah dibangun, dilaksanakan oleh Pak Jokowi," ujar Zulhas.

 

4 dari 4 halaman

PKB Baru Tahu

Sementara itu, Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengaku baru tahu lantaran telat datang di acara HUT ke-25 PAN.

"Saya juga baru tahu. Belum pernah (ada pembahasan),” tutur Cak Imin di Hotel Sultan, Jakarta, Senin 28 Agustus 2023.

Cak Imin belum berkomentar banyak perihal nama baru gabungan partai yang semula Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Berdasarkan informasi yang diterimanya, nama tersebut diambil lantaran partai yang bergabung merupakan bagian dari Kabinet Indonesia Maju.

"Ya saya baru dikasih tahu tadi sama Pak Prabowo, bahwa koalisinya tadi Koalisi Indonesia Maju. Tentu saya akan lapor ke partai bahwa perkembangannya sudah berubah. Berarti KKIR dibubarkan dong. Nah saya ngga tahu, saya akan melapor ke partai dulu," ucap dia.

Termasuk juga persoalan piagam kerja sama yang kemungkinan berubah, serta ketidakhadiran dirinya dalam diskusi singkat sebelum acara puncak HUT ke-25 PAN.

"Oh enggak, enggak terlalu penting itu (dilibatkan atau tidak). Yang penting saya harus mempertanggungjawabkan ke partai saya. Ya saya kan enggak punya hak setuju atau enggak setuju," ucap Muhaimin Iskandar menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.