Sukses

4 Hasil Survei Poltracking Indonesia Terbaru Terkait Capres hingga Parpol Jelang Pilpres 2024, Siapa Tertinggi?

Poltracking Indonesia merilis hasil survei terbarunya yang dilakukan pada April 2023 ini. Salah satu hasilnya adalah elektabilitas Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden atau capres terpaut tipis.

Liputan6.com, Jakarta - Poltracking Indonesia merilis hasil survei terbarunya yang dilakukan pada April 2023 ini. Salah satu hasil surveinya adalah elektabilitas Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden atau capres terpaut tipis.

Elektabilitas Prabowo saat ini mencapai 30,1 persen. Sementara, Ganjar Pranowo menyusul dengan angka 28,3 persen. Perolehan suara tersebut terdapat dalam simulasi 10 nama capres.

"Terkonfirmasi Prabowo Subianto 30,1 persen, Ganjar Pranowo 28,3 persen, hanya terpaut satu koma sekian persen, sementara margin of error survei ini 2,9 persen plus minus," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda saat pemaparan survei secara daring, Jumat 28 April 2023.

Sedangkan bakal calon presiden dari Nasdem, Anies Baswedan berada di urutan ketiga dengan elektabilitas sebesar 20,4 persen.

"Anies Baswedan 20,4 persen. Nama yang lainnya di bawah 5 persen," kata Hanta.

Selain capres, Poltracking Indonesia juga merilis hasil survei elektabilitas calon wakil presiden (cawapres) di Pemilu 2024 mendatang.

Hasilnya, Menteri BUMN Erick Thohir menempati urutan teratas survei elektabilitas sebagai calon wakil presiden. Hal itu tercatat dalam survei Poltracking Indonesia dalam simulasi 10 nama terbaru.

Poltracking menggelar survei tatap muka pada periode Februari, Maret dan April 2023. Dengan jumlah responden 1.220 orang yang diambil dengan metode multistage random sampling. Survei memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Berikut sederet rilis hasil survei terbaru terkait capres dan cawapres jelang Pilpres 2024 dihimpun Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Prabowo Ungguli Ganjar, Anies di Urutan Ketiga

Elektabilitas Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden terpaut tipis. Hal tersebut terekam dalam survei yang dilakukan Poltracking Indonesia pada April 2023.

Elektabilitas Prabowo saat ini mencapai 30,1 persen. Sementara, Ganjar Pranowo menyusul dengan angka 28,3 persen. Perolehan suara tersebut terdapat dalam simulasi 10 nama.

"Terkonfirmasi Prabowo Subianto 30,1 persen, Ganjar Pranowo 28,3 persen, hanya terpaut satu koma sekian persen, sementara margin of error survei ini 2,9 persen plus minus," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda saat pemaparan survei secara daring, Jumat 28 April 2023.

Sedangkan bakal calon presiden dari Nasdem, Anies Baswedan berada di urutan ketiga dengan elektabilitas sebesar 20,4 persen.

"Anies Baswedan 20,4 persen. Nama yang lainnya di bawah 5 persen," kata Hanta.

Poltracking mencatatkan nama tokoh lain sebagai capres dengan elektabilitas masih di bawah 5 persen, yaitu Ridwan Kamil 3,3 persen, Erick Thohir 2,8 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 2,8 persen.

Kemudian Sandiaga Uno 1,7 persen, Muhaimin Iskandar 1,6 persen, Airlangga Hartarto 0,7 persen, dan Puan Maharani 0,5 persen. Responden yang tidak tahu atau tidak jawab 7,8 persen.

Melihat hasil survei ini, menurut Hanta, semakin sulit muncul nama di luar dari Prabowo, Ganjar dan Anies sebagai calon presiden 2024. Karena tokoh selain tiga nama tersebut angkanya terpaut jauh.

"Di luar tiga nama ini semakin sulit akan muncul capres potensial kuat mengingat pilpres tinggal sembilan bulan sekian hari kurang dari 10 bulan, 14 Februari," ujar Hanta.

 

3 dari 5 halaman

2. Elektabilitas Ganjar Pranowo Turun, Berpotensi Naik Setelah Deklarasi PDIP

Hanta Yuda menjelaskan, dinamika yang terjadi dalam beberapa bulan belakangan mempengaruhi elektabilitas Ganjar. Yaitu karena isu batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Sehingga terjadi penurunan.

"Ada dinamika batalnya U-20 itu salah satu koreksi mungkin terhadap Pak Ganjar Pranowo," ujar Hanta.

Hanya saja, elektabilitas Ganjar masih bisa kembali naik karena saat ini sudah resmi dideklarasikan oleh PDI Perjuangan sebagai calon presiden.

Melihat pengalaman Anies Baswedan, kata Hanta, terjadi kenaikan elektabilitas setelah dideklarasikan Nasdem.

"Tapi ada potensi Ganjar trennya bisa naik kalau dilihat dari kepastian PDIP sudah mengusungnya," terang Hanta.

 

4 dari 5 halaman

3. Erick Thohir Tertinggi sebagai Cawapres, Ridwan Kamil Alami Penurunan

Poltracking Indonesia merilis hasil survei elektabilitas calon wakil presiden (cawapres) di Pemilu 2024 mendatang. Hasilnya, Menteri BUMN Erick Thohir menempati urutan teratas survei elektabilitas sebagai calon wakil presiden. Hal itu tercatat dalam survei Poltracking dalam simulasi 10 nama terbaru.

Survei yang digelar tiga bulan terakhir, elektabilitas Erick Thohir mengalami kenaikan. Erick tercatat memiliki elektabilitas sebagai calon wakil presiden (Cawapres) sebesar 17,1 persen pada April 2023. Naik dari sebelumnya Februari 2023 16,5 persen, dan Maret 2023 16,7 persen.

Sementara, Menparekraf Sandiaga Uno menjadi runner-up dengan elektabilitas 15,5 persen pada April 2023. Mantan wakil gubernur DKI Jakarta ini mengalami kenaikan dari sebelumnya 11,9 persen pada Februari 2023, dan 13 persen pada Maret 2023.

"Yang tertinggi Erick Thohir, terpaut tidak terlalu jauh dengan Sandiaga Uno," kata Hanta.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menempati urutan ketiga sebagai cawapres dengan angka 13,5 persen pada April 2023. Politikus Golkar ini mengalami penurunan cukup besar, dari Februari 2023 yaitu mencapai angka 16,7 persen, kemudian Maret 2023 14,2 persen.

"Ridwan Kamil ada tren cenderung turun. Setelah masuk Golkar justru terkoreksi trennya turun," jelas Hanta.

Pada posisi berikutnya ditempati Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang angkanya stabil. Yaitu Februari 2023 8,7 persen, Maret 2023 8 persen, dan April 2023 7,7 persen.

Kemudian, Menkopolhukam Mahfud MD menempati urutan kelima. Ia mengalami kenaikan elektabilitas. Pada Februari 2023 memiliki elektabilitas 4,8 persen, Maret 2023 5,5 persen, dan April 2023 7,8 persen.

"Kalau tren pak Mahfud juga naik seperti pak Erick dan pak Sandi. Cuma pak Mahfud kenaikannya agak lumayan tinggi di atas margin of error," jelas Hanta.

Selanjutnya lima nama terakhir pada simulasi cawapres 10 nama adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang stabil di angka 6,8 persen pada April 2023.

Kemudian, Ketua DPR RI Puan Maharani dengan angka 3,5 persen yang agak naik dari bulan sebelumnya, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto 3,1 persen, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar 3 persen, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa 2,5 persen.

 

5 dari 5 halaman

4. PDIP Teratas Disusul Gerindra, NasDem-Golkar-PKB Bersaing Masuk 3 Besar

Poltracking Indonesia merilis hasil survei elektabilitas partai politik untuk Pemilu 2024 mendatang. Hasilnya, PDI Perjuangan (PDIP) menempati urutan teratas dengan angka 23,3 persen. Partai Gerindra menempati kedua dengan elektabilitas mencapai 16,3 persen.

"Masih tertinggi PDIP ya, kita lihat trennya 23,3 persen, yang kedua Gerindra 16,3 persen," ujar Hanta.

Menariknya, ada tiga partai yang memperebutkan masuk tiga besar. Pada survei kali ini, NasDem di urutan ketiga dengan elektabilitas 8,8 persen. Tetapi, angka tersebut hanya unggul tipis dari Golkar yang memiliki elektabilitas 8,7 persen dan PKB 8,5 persen.

Menurut Hanta, persaingan ketat memperebutkan posisi tiga besar ini menarik. Lantara selisih ketiga partai itu hanya 0,1 persen sampai 0,2 persen saja.

"Saya mengatakan tiga yang berpotensi masuk 3 besar NasDem, Golkar dan PKB," ujarnya.

Sementara, Partai Demokrat juga masih berpeluang masuk tiga besar. Tetapi elektabilitasnya dalam survei April 2023 ini cukup terpaut dengan di atasnya yaitu pada angka 7,4 persen.

Partai berikutnya di bawah Demokrat adalah PKS dengan elektabilitas 5,4 persen.

Kemudian, PPP dan PAN yang kini memiliki kursi di parlemen berada di bawah ambang batas parlemen 4 persen. PPP memiliki elektabilitas 2,8 persen dan PAN 2,3 persen.

Selanjutnya ada partai non parlemen yang menempel PAN, yaitu Partai Perindo dengan elektabilitas 2,1 persen.

Partai partai lainnya belum mencapai angka 1 persen, yaitu PSI 0,6 persen, Hanura 0,4 persen, PBB 0,3 persen, PKN 0,3 persen, Partai Buruh 0,3 persen, Partai Ummat 0,2 persen, Gelora 0,1 persen, Garuda 0 persen. Responden yang belum menjawab atau tidak tahu masih cukup tinggi mencapai 12,1 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.