Sukses

Ma'ruf Amin Doakan Santri dari Kendal Bisa Jadi Presiden Seperti Gus Dur

Ma'ruf Amin mendoakan Indonesia di masa depan, bisa kembali memiliki presiden lulusan pesantren.

Liputan6.com, Kendal - Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin mendoakan Indonesia di masa depan, bisa kembali memiliki presiden lulusan pesantren. Hal ini terinspirasi dari kiprah Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, seorang Nahdliyin yang menjadi presiden ke empat Indonesia.

"Gus Dur itu santri apa bukan? Santri, karena itu harus nanti ke depan, ada lagi santri yang jadi presiden. Siapa tahu yang jadi presiden itu santrinya dari Kendal," kata Ma'ruf Amin seraya diamini para jemaah di Alun-Alun Kendal, Jawa Tengah, Senin 4 Februari 2019.

Karenanya, sebagai seorang yang juga lulusan santri, Ma'ruf meminta doa dan dukungan warga Kendal untuk memajukan Indonesia. Hal ini dikhususkan demi mengubah pemikiran pesimis oleh sebagian warga negara, menjadi yakin dan maju.

"Jadi mudah-mudahan, saya nanti diberikan oleh Allah kekuatan dan bisa mengubah dari yang tadinya ada orang khawatir-khawatir terhadap negara ini, menjadi optimis," ujar  Ma'ruf Amin.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harapan Ma'ruf

Dia berharap, pengalamannya sebagai santri dan ulama, bisa lebih bermanfaat lagi bila kelak terpilih sebagai wakil presiden. Menurut dia, perjuangannya saat ini harus diperluas, sebelumnya di jalur kultural bersama NU dan MUI, kini di struktural dengan mencoba masuk di garis pemerintahan, sebagai calon pemimpin bangsa.

"Nanti kalau sudah jadi wakil presiden, nanti akan lebih besar manfaatnya dari sebelumnya. Jadi Rais Aam, Ketua Umum MUI sudah, berjuang secara kultural, memberikan manfaat untuk umat melalui jalur kultural, supaya nanti di jalur struktural bisa memberikan manfaat lebih besar untuk kepentingan bangsa dan negara," Ma'ruf memungkasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.