Sukses

Gunung Merapi Erupsi, Waspadai Abu Vulkanik yang Menempel di Bodi Mobil

Gunung Merapi kembali erupsi pada Sabtu (11/3/2022). Kali ini terjadi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Guguran awan panas meluncur ke arah Kali Bebeng atau Kali Krasak.

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Merapi kembali erupsi pada Sabtu (11/3/2022). Kali ini terjadi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Guguran awan panas meluncur ke arah Kali Bebeng atau Kali Krasak.

Melalui keterangan resmi, Agus Budi Santoso selaku Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengatakan, awan panas guguran terjadi pada pukul 12.12 WIB. Dia menyebut erupsi Gunung Merapi masih berlangsung.

"Saat ini erupsi masih berlangsung. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya," kata dia seperti dilansir dari Antara.

Pihaknya meminta masyarakat menjauhi jarak bahaya 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak.

Pemilik kendaraan yang terimbas erupsi ini patut mewaspadai abu vulkanik yang berterbangan. Pasalnya, material abu vulkanik yang dibawa dari guguran awan panas itu berbeda dengan debu pada umumya.

Oleh karena itu, apabila debu vulkanik itu menempel pada mobil harus segera dibersihkan.

Kepala bengkel Auto2000 Cikarang, Indah Yuliana mengatakan bahwa area bodi, kaca dan karet-karet wiper adalah bagian terpenting. Bagian-bagian itu adalah yang paling terpengaruh langsung oleh debu vulkanik.

"Jadi dipastikan kalau dibersihkan, air yang dipakai harus sangat cukup sehingga tidak ada lagi debu yang menempel. Misalkan, kita pakai wiper, ketika masih ada debu vulkanik, dia akan menggores kaca. Kalau kaca sudah tergores otomatis pandangan akan terganggu," jelas Indah dikutip dari laman Auto2000.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bagian Lain

Selain tiga bagian itu, suplai udara untuk mesin juga tak kalah penting.

Pasalnya, mesin yang tidak mendapatkan suplai udara yang sesuai dengan kebutuhan mesin, dipastikan akan membuat kerja mesin itu cukup berat. Hal itu akan berpengarup kepada kondisi oli yang akan cepat kotor.

"Kalau pembakaran tidak sempurna dia juga bisa menimbulkan kerak pada mesin walau itu sifatnya agak lebih panjang. Tapi kalau yang berefek langsung kalau kita tidak hati-hati ya seperti kaca, bodi, cover lampu di kendaraan," jelasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.