Sukses

Pertamina Lubricants Bidik Negara Indochina Sebagai Tujuan Ekspor Baru

PT Pertamina Lubricants (PTPL) akan lebih gencar dalam memasarkan produknya di luar negeri di tahun ini. Beberapa negara di wilayah Indochina dibidik sebagai negara tujuan ekspor terbaru.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Lubricants (PTPL) akan lebih gencar dalam memasarkan produknya di luar negeri di tahun ini. Beberapa negara di wilayah Indochina dibidik sebagai negara tujuan ekspor terbaru.

"Kami akan sangat ekspansif di tahun ini. Terutama di wilayah Indochina," terang Catur Dermawan, Direktur Finance & Bisnis Support PTPL di Purwokerto belum lama ini.

Dia menyatakan, ada beberapa negara baru yang dibidik. "Tahun ini kami rencananya mau menyasar pasar Indochina yaitu Vietnam, Kamboja, dan Laos. Kami akan cari distributor di sana," jelas Catur.

Lebih lanjut ia menyatakan, rencana perluasan pasar sepertinya segera terealisasi karena mereka telah mendapat rekanan untuk menjalankan bisnis ini.

"Sudah ada titik cerah kami akan kolaborasi dengan perusahaan swasta dari Singapura dimana mereka sudah memiliki outlet dan distributor sampai ke China," katanya.

Sekadar informasi, saat ini Pertamina Lubricants telah melakukan ekspor pelumas mesin baik untuk mobil maupun sepeda motor ke 17 negara. "Kami juga punya anak perusahaan di Thailand, ada pabrik dan marketing-nya juga," tambah Catur.

Untuk pasar baru yang tengah dibidik, pihaknya akan mengapalkan lebih banyak pelumas mesin sepeda motor. Seperti diketahui, pasar kendaran roda dua di negara-negara yang ditargetkan Pertamina sedang mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kendala Ekspor

Sebelumnya Catur menyampaikan bahwa market ekspor sangat lah lebar. Namun ada beberapa kendala yang membuat Pertamina Lubricants tidak dapat memenuhi pasar luar negeri secara masif.

"Banyak sekali yang menginginkan kami ekspor cuma kendalanya adalah pasokan sendiri dari kilang kita. Karena memproduksi output dari kilang itu harus di-balancing dengan kebutuhan pemerintah yang menugaskan Pertamina sebagai PSO (public service obligation-red)," ujarnya.

"Sebagai contoh dari crude oil itu dimasak nanti akan keluar bensin, solar, avtur, kemudian LBO (lube base oil -red) untuk oil, nah mereka mem-balance itu. Kebutuhan pemerintah berapa dipenuhi dulu baru nanti ada yang buat produk kita dan juga untuk kebutuhan ekspor," pungkas Catur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini