Sukses

Begini Sejarah Toyota Corona di Indonesia

Bila dikaitkan dengan dunia otomotif, nama Corona akan mengingatkan dengan sedan klasik Toyota yang pernah berjaya di era 1970-an hingga akhir 1990-an

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini, ketika mendengar nama Corona, pasti yang ada dipikiran masyarakat umum adalah virus berbahaya dan mematikan. Bahkan, nama tersebut kini menjadi musuh yang sangat dibenci di seluruh dunia.

Namun, bila dikaitkan dengan dunia otomotif, nama Corona akan mengingatkan dengan sedan klasik Toyota yang pernah berjaya di era 1970-an hingga akhir 1990-an. Toyota Corona pertama kali masuk ke Indonesia di awal tahun 1970an untuk menyasar pasar sedan di Tanah Air.

Sayangnya, setelah itu kiprah Corona resmi ‘dimatikan’ dan diganti Camry.

Melansir laman resmi Toyota Astra, meski telah lama dihentikan penjualannya, nama Toyota Corona seolah tidak bisa hilang begitu saja, mobil ini sudah cukup melegenda sebagai sebuah sedan mewah di eranya.

Generasi Pertama (1970 – 1973)

Pada awal 1970-an, Toyota resmi menghadirkan Corona untuk pasar Indonesia yang merupakan generasi keempat secara global. Mobil yang dirakit di Tanjung Priok ini, kala itu dihadirkan oleh Toyota untuk menyasar segmen sedan di atas Corolla.

Berbekal mesin bensin 1.500 dan 1.600 cc, sedan ini kala itu cukup banyak diincar oleh kalangan menengah ke atas.

Secara bentuk dan dimensi, Corona memiliki dimensi yang lebih besar dari Corolla.

Salah satu hal unik yang terdapat pada mobil ini, adalah letak lubang tangki bensinnya yang berada di balik nomor polisi belakang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Generasi Kedua (1973 - 1979)

Eksistensi Corona di Indonesia berlanjut dalam 3 pilihan mesin, yaitu 1.6, 1.8, dan 2.0. Hadirnya mobil ini kala itu ditujukan untuk melawan Honda Accord.

Dari segi tampilan, Corona generasi kelima masih memiliki kemiripan dengan Corona generasi keempat, yaitu bentuk bodi yang mengotak dan lampu depan bulat.

Hanya saja, untuk cover lampu depan pada generasi ini, sudah berbentuk kotak.

Generasi Ketiga (1979 – 1983)

Guna melanjutkan kiprah Corona di Indonesia, pada tahun 1979, Toyota kembali meluncurkan sedan Corona. Meluncur sebagai generasi keenam secara global, ia mengusung mesin yang lebih besar, yaitu 2.0 liter.

Hanya saja, di tahun 1981, Toyota melakukan ubahan pada Corona dengan memberikan kapasitas mesin yang lebih kecil, yaitu 1.8 liter.

Untuk ubahan tampilan yang paling jelas terlihat, terletak pada lampu depannya.

Bila pada generasi sebelumnya hadir dengan bentuk lampu bulat, di generasi keenam ini hadir dengan lampu kotak.

Generasi Keempat (1982 – 1987)

Memasuki tahun 1982, Toyota meluncurkan Corona generasi ketujuh secara global. Berbekal mesin 1.6 liter, mobil ini hadir sebagai Corona terakhir yang mengusung penggerak roda belakang.

Untuk tampilannya, Corona generasi ketujuh memiliki bentuk yang sangat mengotak.

Berbeda dari generasi sebelumnya yang mempunyai tampilan lampu depan model two piece, pada generasi ini Corona sudah menggunakan lampu model one piece.

3 dari 3 halaman

Generasi Kelima (1992 – 1997)

Toyota Corona kembali meramaikan pasar sedan Indonesia pada tahun 1992 setelah vakum dari tahun 1988. Kala itu, Toyota secara resmi memperkenalkan Corona generasi ke-9 yang juga lebih dikenal sebagai Corona Absolute.

Tersedia dalam 2 pilihan mesin, yaitu 1.6 liter dan 2.0 liter, Corona dikenal sebagai salah satu sedan mewah, tidak heran bila mobil ini banyak dipilih sebagai kendaraan dinas TNI AD dan AL.

Dari segi tampilannya, Corona punya desain yang lebih modern, serta bentuknya juga sudah tidak lagi mengotak.

Beberapa fitur modern juga sudah mulai tersemat di Corona generasi ini, seperti tilt headrest, pengatur ac model tombol, 6 CD changer, dan tweeter.

Sayangnya, meski telah cukup lama eksis di Indonesia, kiprah Toyota Corona harus dihentikan pada tahun 1998.

Saat itu, Toyota mulai fokus jualan Toyota Camry sebagai pilihan sedan papan atas.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini