Sukses

Diprediksi Meningkat, Penjualan Pengaruhi Tren Modifikasi Motor Trail

Modifikasi motor trail diprediksi meningkat jika banyak permintaan untuk Honda CRF150L.

Liputan6.com, Makassar - Motor modifikasi berbasis motor trail memang masih belum banyak terlihat, meski ada segelintir yang berkarya dengan motor trail custom.

Seperti diketahui, program Honda Dream Ride Project 2018 yang digagas PT Astra Honda Motor, menghasilkan motor modifikasi berbasis Honda CRF150L. Salah satunya, modifikator Rully Manarullah dari R-Autoworks yang mengubah trail menjadi konsep Neo Scrambler.

Terkait modifikasi trail, Thamsir Sutrisno selaku Kepala Wilayah Astra Motor Makassar, memprediksi modifikasi motor trail bisa menjadi tren.

"Untuk trail sudah mulai meningkat (permintaannya), kan ada CRF150. Distribusi dari AHM juga sudah banyak. Jadi makin banyak yang pakai, saya yakin dengan banyak yang menggunakan CRF nanti, tren modifikasinya juga akan naik atau meningkat otomatis," kata Thamsir di sela acara Honda Modif Contest (HMC) 2018 di Anjungan Losari, Makassar, Sabtu (28/7/2018).

Meski diprediksi tren modifikasi pada motor trail akan meningkat, namun semua kembali lagi pada daerah masing-masing.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Hal itu disampaikan oleh Andy Wijaya Senior Manager Marketing Communication PT AHM. Ia mengatakan bahwa motor yang paling banyak dimodifikasi, tergantung pada daerahnya. 

"Kalau Scoopy di Makassar terbanyak, mungkin di Jawa, motor sportnya juga banyak. Untuk Bali, Honda PCX banyak karena area matiknya besar. Tergantung karakteristik area juga," kata Andy di kesempatan yang sama.

Ia berharap dengan adanya HMC, bisa menjadi tempat wadah para modifikator untuk bisa saling bertukar pikiran dan pengetahuan soal modifikasi motor.

"Harapannya kita mengadakan HMC untuk mewadahi, agar bisa saling sharing. Namun pada intinya, tren modifikasi di daerah tertentu, lebih kepada kelas tertentu juga," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.