Sukses

Ganti Mobil Setiap Mudik, Kejar Gengsi?

Memasuki bulan puasa, bisnis jual-beli mobil bekas mengalami kenaikan yang signifikan. Sama seperti tahun sebelumnya, peningkatan berkisar 15-20 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki bulan puasa, bisnis jual-beli mobil bekas mengalami kenaikan yang signifikan. Sama seperti tahun sebelumnya, peningkatan berkisar 15-20 persen. Hal ini tidak terlepas dari penilaian bahwa mudik menggunakan pribadi lebih nyaman dan fleksibel.

Selain itu mobil juga menunjukkan kenaikan status sosial dan kesuksesan. Gonta-ganti mobil saat pulang kampung dianggap tidak menjatuhkan gengsi.

Inilah mengapa selain mobil baru, mobil seken juga kerap diburu konsumen buat berlebaran. Tidak hanya beli, namun juga melakukan tukar tambah.

“Sebagai praktisi mobil bekas, saya melihatnya, biasanya orang yang ketemu keluarga, kerabat, dan sanak saudara setahun sekali maunya keliatannya sukses. Nah salah satu ukuran sukses di masyarakat di Indonesia adalah mobil. Mobil itu ada yang nilai fungsinya adalah transportasi, ada juga yang nilainya prestise,” kata Fischer Lumbantoruan, Chief Operating Officer mobil88.

“Ada sebagian orang yang gengsi, masak sudah dipakai 2 sampai 3 kali di kampung mobilnya itu-itu saja, jadinya gengsi. Nah menjelang lebaran, banyak orang yang ingin tuker mobilnya,’ lanjut Fischer Lumbantoruan.

Tren kenaikan permintaan terhadap mobil bekas sebenarnya mulai terasa awal bulan Mei. Dari kegiatan tahunan weekend surprise mobil88, selama 3 hari pameran terjual 250 unit.

“Tanggal 4 sampai 6 Mei, itu startingnya program Ramadhan untuk customer, sebagai pembukaanya ,” ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Menurut Fischer saat lebaran paling banyak dicari adalah jenis multi purpose vehicle (MPV), terutama Avanza, Xenia dan Innova dengan rentang harga antara Rp 130 juta sampai Rp 200 juta.

“Intinya mobil yang dicari, mobil family, mobil yang bisa muat banyak ke kampung halaman. Lonjakannya biasanya akan terjadi dua minggu sebelum hari H Idul Fitri,” tukasnya.

Situasi mudik dimana orang ingin langsung memakai mobil baru saat berlebaran sedikit banyak menguntungkan gerai mobil bekas. Hal ini berbeda ketika membeli mobil baru yang tidak siap pakai karena butuh proses administrasi lama sebelum mobil sampai ke garasi rumah. Salah-salah mobil baru tiba seusai lebaran.

“Fenomena mobil bekas sedikit diuntungkan, karena mobil bekas ready to use. Berbeda dengan mobil baru, proses registrasi, suratnya keluar dan nomernya keluar makan waktu bisa seminggu atau dua minggu. Kalau mobil bekas, lunas, bayar ke delaar, mobil bisa langsung dibawa ke rumah,” katanya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.