Sukses

Garansindo Tantang Honda Jualan Motor Listrik di Indonesia

Garansindo menyambut baik bila Honda secepatnya memasarkan sepeda motor listrik.

Liputan6.com, Jakarta - Sepeda motor listrik garapan Garansindo Group yang berkerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya sudah memasuki tahap penyelesaian. Motor ini siap diproduksi pada 2017 dan diniagakan pada 2018.

CEO Garansindo Muhammad Al Abdullah mengatakan tren dunia memang akan mengarah ke kendaraan berbasis listrik. Tentu saja salah satunya adalah sepeda motor listrik.

"Di mana-mana sudah listrik. Polusi juga sangat dahsyat. Indonesia sebagai negara pasar roda dua masak tidak pakai listrik," katanya kepada Liputan6.com, Rabu (9/3/2016).

Menyinggung soal Honda yang berniat meniagakan EV Cub di pasar Indonesia, Garansindo menyambut baik bila itu terealisasi. "Garansindo berharap Honda betul serius mau jualan motor listriknya di 2018, lebih cepat lebih bagus. Jadi seru kompetisinya," tutur pria yang karib disapa Memet itu.

Komentar Memet tersebut tentu saja merespons peryataan Chief Operating Officer of Motorcycle for Motorcyle Honda Motor Shinji Aoyama soal waktu rilis  EV Cub secara global termasuk Indonesia pada 2018.

"Tapi tak mudah memasarkannya. Harganya terlalu mahal dan tidak terjangkau," katanya saat ditemui di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia beberapa waktu lalu.

Memang, Honda mengakui bila motor ini dipasarkan akan terkendala soal harga yang tinggi. Belum lagi jarak tempuh dan kemampuan baterainya yang perlu ditingkatkan.

Sementara itu, Garansindo berharap pemerintah memberikan regulasi terkait sepeda motor listrik. "Berharap peran pemerintah bukan hanya 'wacana'," katanya menambahkan.

8 juta unit sepeda motor listrik

Dewan Energi Nasional meminta pemerintah mempercepat pemanfaatan teknologi listri pada kendaraan bermotor. Mereka mengajukan setidaknya ada 2.200 unit mobil dan 8 juta unit sepeda motor berbasis listrik yang dijual pada 2025.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.