Sukses

Perjalanan Mobil-mobil Hasil Karya Anak Negeri (Bagian 1)

Para produsen lokal secara mandiri berusaha menciptakan mobil tanpa banyak mengharap campur tangan pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta - Meskipun saat ini kendaraan-kendaraan bermerek asing menjadi primadona di Tanah Air, bukan berarti bangsa Indonesia tidak mampu menciptakan mobil sendiri. Ide mobil nasional ini sebenarnya telah cukup lama tercetus semenjak era kepemimpian Orde Baru di bawah kuasa Soeharto.

Kala itu, pemerintah ingin memiliki mobil nasional yang khas dan meminta kepada industri strategis untuk berlomba mewujudkan keinginan penguasa Orde Baru. Namun kini, para produsen lokal secara mandiri berusaha menciptakan mobil tanpa banyak mengharap campur tangan pemerintah.

Tentu anda penasaran bukan mobil-mobil apa saja yang pernah dan hampir menjadi mobil nasional? Berikut ini adalah ulasan singkat perjalanan mobil hasil karya anak bangsa yang berhasil dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber:

1. Timor

Timor adalah sedan yang diproyeksi menjadi mobil nasional di era kekuasaan Soeharto. Kendaraan yang dipasarkan pada pertengahan dekade 1990-an ini adalah rebadged dari pabrikan otomotif asal Korea Selatan yaitu Kia.

Nama Timor sendiri adalah singkatan dari Teknologi Industri Mobil Rakyat dengan perusahaan bernama Timor Putra Nasional yang dimiliki oleh Tommy Soeharto, anak mendiang presiden Soeharto.

Karena dimaksudkan sebagai mobil nasional, Timor didatangkan ke Indonesia tanpa bea masuk maupun pajak-pajak lainnya. Namun demikian, nasib proyek Timor terpaksa ditutup ketika krisis moneter 1997 karena Kia Motors sebagai produsen mobil tersebut bangkrut.

Klik halaman selanjutnya >>>>

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Next..

2. Maleo

Kendaraan dari jenis sedan ini adalah hasil karya dari Industri Pesawat Terbang Nasional (IPTN) atau yang kini berganti nama menjadi PT Dirgantara Indonesia. Maleo mulai dikembangkan IPTN pada tahun 1993 bekerja sama dengan Rover dari Inggris serta Milliard Design dari Australia.

Kala itu, IPTN yang masih digawangi oleh mantan presiden ke-3 Indonesia, B.J Habibie tersebut sukses menghasilkan 11 rancangan mobil hingga tahun 1997. Namun setelah terjadi pergolakan reformasi, proyek ini pun terbengkalai hingga kini.

Klik halaman selanjutnya >>>>

3 dari 5 halaman

Next..

3. Texmaco

Selain menjadi produsen tekstil terkemuka di Indonesia, PT Texmaco juga sempat menjadi produsen kendaraan. Adapun produk yang dihasilkan kebanyakan berupa kendaraan-kendaran komersial berupa truk dan bus yang diberi nama Perkasa.

Selain menciptakan kendaraan komersil, Texmaco juga sempat menciptakan sebuah kendaraan dari jenis Multi Purpose Vehicle atau MPV yang diberi nama Macan. MPV ini merupakan hasil kolaborasi antara Texmaco dengan Mercedes Benz dan sempat diperkenalkan pada gelaran Pekan Raya Jakarta (PRJ) tahun 2001.

Meskipun sudah tidak lagi diproduksi, kita masih dapat menjumpai beberapa unit Perkasa yang digunakan sebagai truk operasional TNI

Klik halaman selanjutnya >>>>

4 dari 5 halaman

Next..

4. Bimantara

Selain Timor, proyek mobil nasional lainnya yang digawangi oleh anggota keluarga Cendana adalah Bimantara. Adapun proyek ini dijalankan oleh Bambang Trihatmojo yang juga merupakan anak bungsu dari Soeharto.

Mengikuti jejak Tommy, Bambang menggandeng Hyundai yang juga menjadi produsen otomotif asal Korsel. Sayangnya, proyek mobil nasional yang digalakan oleh suami Mayang Sari tersebut turut terhenti akibat imbas dari krisis moneter tahun 1997.

Klik halaman selanjutnya >>>>

5 dari 5 halaman

Next..

5. Marlip

Selain mobil berbahan bakar konvensional, bangsa Indonesia juga pernah menciptakan mobil listrik. Adalah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang mengembangkan kendaraan bernama Marlip dan dipasarkan oleh PT Marlip Indo Mandiri.

Marlip memiliki varian sebagai mobil golf dan mobil keamanan. Saat dipasarkan, Marlip dibanderol dengan rentang harga Rp 60-80 juta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini