Sukses

Komitmen Prudential Syariah dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Syariah di Indonesia

Pada sesi diskusi panel CEO Korporasi, Presiden Direktur Prudential Syariah Omar S. Anwar menjadi salah satu pembicara dan memaparkan mengenai lanskap, peluang, dan tantangan perkembangan asuransi jiwa syariah di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) berpartisipasi dalam acara Economic Outlook 2023 dengan tema “Menjaga Momentum Ekonomi di Tengah Ketidakpastian”. Acara yang dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dihadiri para menteri, di antaranya Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan Republik Indonesia, dan Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia.

Pada sesi diskusi panel CEO Korporasi, Presiden Direktur Prudential Syariah Omar S. Anwar menjadi salah satu pembicara dan memaparkan mengenai lanskap, peluang, dan tantangan perkembangan asuransi jiwa syariah di Indonesia.

Partisipasi ini merupakan wujud komitmen Prudential Syariah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia melalui beragam inovasi dan kolaborasi untuk menyediakan solusi perlindungan halal  kepada seluruh keluarga Indonesia serta mewujudkan tujuan finansial yang penuh berkah.

Omar Sjawaldy Anwar mengungkapkan pihaknya optimis industri asuransi bisa tumbuh double digit di 2023. Hal tersebut bisa dilihat dari DGP per kapita Indonesia di 2023 yang tercatat mencapai Rp 75 juta/tahun. GDP per kapita kata Omar menjadi salah satu variable untuk mengukur pertumbuhan di industri asuransi. Semakin tingginya GDP perkapita, maka daya beli masyarakat akan produk asuransi semakin tinggi.

"Kalau dalam teori untuk melihat perkembangan asuransi ada beberapa variable. Pertama di lihat dari GDP per kapita. GDP per kapita Indonesia tahun 2023, sebesar USD 5 ribu atau Rp 75 juta per tahun. Dengan angka tersebut, rata-rata penghasilan masyarakat sekitar Rp 6 juta atau di atas umr. Apabila GDP per kapita menebus Rp 75 juta/tahun, pertumbuhan bisa 10%," ungkap Omar dalam Economic Outlook 2023.

Menurut Omar, masyarakat kini mulai banyak yang sadar akan pentingnya asuransi setelah adanya pandemi covid 19. Selain itu, Industri asuransi juga gencar mendorong literasi dengan masuk ke kurikulum sekolah. Melihat hal tersebut, kini tinggal bagaimana perusahaan asuransi bisa mengembangkan produk yang inovatif.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.