Sukses

Risiko Hingga Tips Meminimalkan Mikroplastik yang Berbahaya Bagi Tubuh

Mikroplastik ini dapat meresap ke dalam makanan, minuman, hingga pakaian yang dikenakan.

Liputan6.com, Jakarta Di antara berbagai bencana yang ditimbulkan oleh manusia terhadap lingkungan, mikroplastik tetap menjadi masalah dominan dibanding lainnya. Bahkan mikroplastik telah berhasil menghuni setiap aspek kehidupan kita.

Melansir laman Timesnownews, Kamis (24/02/2022), mikroplastik adalah potongan-potongan kecil plastik yang ukurannya kurang dari lima sentimeter.

Beberapa mikroplastik yang umum termasuk polietena, dioksin, ftalat, polipropilen, dan bisphenol A (BPA).

Mikroplastik ini dapat meresap ke dalam makanan, minuman, hingga pakaian yang dikenakan. Molekul kecil tersebut tentu dapat merusak tubuh. Selain itu, juga dapat menyebabkan beracun bagi lingkungan karena dapat membahayakan kehidupan air.

Supaya lebih paham, berikut ini beberapa risiko yang diakibatkan dari mikroplastik:

1. Dapat menyebabkan gangguan pada hormone, seperti estrogen, insulin, dan testosteron dan menyebabkan ketidakseimbangan hormon tersebut.

2. Dapat menyebabkan gangguan kognitif pada anak-anak dan orang dewasa.

3. Dapat menyebabkan sistem reproduksi disfungsional dan bahkan infertilitas.

4. Dapat menyebabkan kondisi kesehatan kronis, seperti penyakit kardiovaskular, hipertensi, diabetes, dan lain-lain.

5. Dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam mikrobioma usus dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kiat Meminimalkan Mikroplastik

1. Memilih peralatan dengan hati-hati

Berbagai peralatan plastik seperti piring, sendok, atau mangkuk yang berbahan plastik mungkin mengandung mikroplastik. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menggunakan peralatan ramah lingkungan dan bebas plastik yang terbuat dari bahan seperti stainless steel, kaca, atau kayu. Hal ini dilakukan demi meminimalkan paparan mikroplastik.

2. Memilih kemasan yang ramah lingkungan

Wadah makanan dalam bentuk kemasan cenderung mengandung mikroplastik yang dapat membahayakan tubuh. Oleh karena itu, lebih baik Anda memilih kemasan ramah lingkungan yang sehat bagi manusia dan lingkungan.

3. Pilih penyimpanan non-plastik

Untuk menaruh bumbu dapur, lebih baik disimpan dalam penyimpanan non-plastik. Hal ini karena wadah yang berbahan plastik dapat membahayakan kesehatan dan menyebabkan paparan mikroplastik. Sebagai alternatif yang lebih sehat, Anda bisa memilih wadah kaca atau stainless steel.

4. Hati-hati dengan asupan makanan laut

Hewan air bisa jadi menelan mikroplastik. Karena itulah, Anda harus berhati-hati ketika akan mengonsumsi makanan laut. Sebab, mikroplastik mungkin saja akan berpindah ke tubuh manusia. Bila tetap ingin mengonsumsinya, cuci bersih terlebih dahulu makanan laut tersebut dan memasaknya dengan cara yang benar.

5. Hindari asupan makanan olahan yang berlebihan

Makanan olahan yang disimpan dalam kemasan cenderung memiliki umur simpan yang lama. Itu berarti makanan tersebut kemungkinan juga mengandung mikroplastik ftalat.

 

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini