Sukses

Sinta Nuriyah Ungkap Rencana Bangun Diorama Gus Dur, Sebagai Pusat Kajian Islam Asia Tenggara

Selain itu, ia juga menyampaikan rencana kerja sama dengan ANRI untuk mengadakan kegiatan Gerakan Nurani Bangsa yang akan dilaksanakan di Gedung Pameran Tetap Arsip Statis Presiden Sukarno.

Liputan6.com, Jakarta Istri KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Sinta Nuriyah melakukan kunjungan ke Pameran Tetap Arsip Statis Presiden Sukarno di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Jakarta Barat. Selama kunjungannya, ia menyampaikan rencananya untuk membangun Diorama KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Sinta mengungkapkan bahwa inspirasinya datang dari Pameran Tetap Arsip Statis Presiden Sukarno yang dibangun oleh ANRI. Rencananya adalah membuat Diorama Gus Dur sebagai bagian dari bangunan Pusat Kajian Islam Asia Tenggara.

"Saya terinspirasi oleh Pameran Tetap Arsip Statis Presiden Sukarno yang dibangun oleh ANRI dan kami akan menggunakan ini sebagai patokan dalam pembangunan Diorama Presiden RI KH. Abdurrahman Wahid," ungkapnya yang dilansir dari Antara.

Sinta juga menyebutkan bahwa kunjungannya bermula dari program autentikasi spesimen tanda tangan Presiden RI KH. Abdurrahman Wahid yang dilakukan ANRI di kediamannya di Ciganjur, Jakarta Selatan, pada Mei 2023.

Selain itu, ia juga menyampaikan rencana kerja sama dengan ANRI untuk mengadakan kegiatan Gerakan Nurani Bangsa yang akan dilaksanakan di Gedung Pameran Tetap Arsip Statis Presiden Sukarno.

Imam Gunarto, Pelaksana Tugas Kepala ANRI, mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus melanjutkan pembangunan pameran arsip statis untuk semua Presiden RI, termasuk Pameran Tetap Arsip Statis Presiden KH. Abdurrahman Wahid.

"Dalam waktu dekat, ANRI akan membantu dalam segi materi untuk pembangunan Diorama Presiden KH. Abdurrahman Wahid di Ciganjur, Jakarta Selatan," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pameran Arsip Statis

Pameran Tetap Arsip Statis Presiden Sukarno telah dibangun sejak tahun 2019 dan terdiri dari empat lantai dengan luas interior sekitar 3.211 meter persegi. Di dalamnya, terdapat arsip-arsip bersejarah yang telah ditetapkan sebagai memori dunia oleh UNESCO pada Mei 2023, seperti arsip pidato Presiden Sukarno di Sidang Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada tahun 1960 berjudul "To Build the World Anew" dan arsip Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non-Blok (GNB) I.

"Pameran arsip statis adalah bagian dari misi ANRI untuk memberikan akses kepada publik terhadap arsip-arsip demi kepentingan pemerintahan, pembangunan, penelitian, dan ilmu pengetahuan demi kesejahteraan rakyat sesuai dengan peraturan dan kaidah-kaidah kearsipan," tambah Imam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.