Sukses

Kurangi Dampak Banjir, Operasi Modifikasi Cuaca di Jateng Diperpanjang

Pemprov Jateng bersama BNPB kembali memperpanjang masa operasi teknologi modifikasi cuaca. Hal ini dilakukan untuk mengurangi dampak banjir di sejumlah wilayah Jateng, sekaligus untuk mendukung pengerjaan penutupan dan penguatan tanggul sungai yang jebol.

Liputan6.com, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Nana Sudjana mengungkapkan bahwa operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayahnya akan diperpanjang hingga 27 Maret 2024.

Hal ini dilakukan untuk mengurangi dampak banjir akibat tingginya curah hujan di wilayah Jateng. Modifikasi cuaca ini juga digunakan untuk mendukung pengerjaan penutupan dan penguatan tanggul sungai yang jebol.

"Modifikasi cuaca atau TMC tersebut memang membuahkan hasil, karena beberapa hari terakhir memang tidak ada hujan," kata Nana saat kunjungan kerja di Demak, Jawa Tengah, Minggu (24/3/2024).

Perpanjangan operasi TMC tersebut, katanya, bertujuan agar saat pengerjaan perbaikan tanggul jebol tidak terpengaruh cuaca. Apalagi tanggul jebol yang sudah berhasil ditutup itu, selanjutnya dilakukan tahap penguatan.

Lebih lanjut, Nana mengungkapkan bahwa banjir yang terjadi di Kabupaten Demak dan sekitarnya memang dipengaruhi oleh cuaca ekstrem yang berlangsung sejak 8-18 Maret 2024. Kabupaten Demak sendiri berada di dataran rendah, sedangkan hujan turun di kawasan atas seperti Pegunungan Kendeng yang ada di wilayah Blora maupun Rembang dan sekitarnya.

"Ketika hujan dengan intensitas tinggi di Pegunungan Kendeng, airnya lari ke sungai dan masuk ke Sungai Wulan. Bahkan, Kabupaten Grobogan juga terdampak cuaca ekstrem karena banjir menggenangi kota, kemudian Demak dan Kudus juga ikut terdampak," katanya, seperti dikutip dari Antara.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tanggul Jebol Berdampak Banjir di Grobogan dan Demak

Dengan intensitas hujan yang tinggi tersebut, juga mengakibatkan lonjakan debit air sungai, seperti di Sungai Wulan sehingga mengakibatkan tanggul jebol. Sementara permukiman warga kebanyakan berada di bawah tanggul.

"Kami, pemerintah provinsi dan kabupaten mengambil langkah evakuasi dan menyiapkan tempat pengungsian. Pemerintah pusat juga memberikan perhatian. Kami juga perlu mengambil langkah-langkah supaya tanggul jebol tidak terjadi lagi," katanya.

Nana mencatat, dari sejumlah tanggul sungai yang jebol, terdapat empat titik yang memberikan dampak cukup besar. Tiga titik tanggul jebol di antaranya di Kabupaten Grobogan dan satu titik di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak.

 

3 dari 3 halaman

Semua Tanggul Jebol Sudah Ditutup

Semua tanggul jebol tersebut, kini sudah ditangani oleh Kementerian PUPR dan semuanya sudah ditutup, sehingga banjir juga mulai surut. Dalam rangka penguatan tanggul, maka selama pekerjaan diupayakan tidak turun hujan sehingga dilakukan modifikasi cuaca.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto saat mengunjungi tanggul Sungai Wulan yang jebol menyebutkan, perpanjangan operasi TMC semula dilakukan hingga 20 Maret 2024. Namun karena dinilai berhasil, sehingga ada upaya perpanjangan lagi hingga 27 Maret 2024.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.