Sukses

Cegah Penipuan, Masyarakat Diimbau Tak Tergiur Paket Murah Umrah dan Haji Khusus

Untuk mencegah penipuan travel umrah dan haji khusus, Kemenag meminta masyarakat mengecek dengan 5 Pasti. Salah satunya dengan memastikan travel umrah dan haji khusus yang dipilih terdaftar di Kemenag.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengimbau masyarakat agar tidak mudah tergiur dengan penawaran paket murah biaya ibadah umrah dan haji khusus. Hal ini perlu menjadi kewaspadaan untuk menghindari penipuan. 

Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama (Kemenag) Jaja Jaelani meminta masyarakat melakukan cek dan ricek paket harga yang ditawarkan.

"Untuk melihat daftar penyelenggara umrah atau haji khusus yang berizin itu sudah ada di SISKOPATUH (Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus)," ucapnya di Jakarta, Minggu (24/3/2024).

“Sekarang ini tidak kurang ada 2.573 travel yang melayani umrah ke Tanah Suci. Jangan tergiur dengan paket murah, bisa dicek apakah biro perjalanan yang menawarkan tersebut termasuk sudah berizin atau belum," sambungnya.

Menurut Jaja, masyarakat jangan mudah tergiur tawaran paket murah di bawah harga referensi. Jangan gampang percaya juga dengan berbagai paket visa yang dijanjikan dapat digunakan dan memudahkan perjalanan ibadah ke Tanah Suci, baik untuk ibadah umrah ataupun ibadah haji.

Pengecekan itu, lanjutnya, perlu dilakukan sebelum masyarakat memilih biro perjalanan umrah maupun haji khusus.

"Pastikan layanannya, pastikan penerbangannya, pastikan visanya, pastikan bagaimana layanan di Saudi. Sehingga jamaah haji kita ini betul-betul dapat melaksanakan ibadah dengan nyaman," sebutnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cek dengan 5 Pasti

Jaja mengaku ada banyak penawaran beribadah haji tanpa antrean, begitupun perjalanan umrah. Karenanya, masyarakat harus waspada.

Sebab banyak kasus yang ditemui dengan persoalan vendor gagal menyediakan tiket dan visa hingga berakibat jemaah gagal berangkat. Ada juga kasus jemaah terlantar karena pihak penyedia tidak menyiapkan layanan di Arab Saudi.

"Tolong sekali lagi pastikan dengan Lima Pasti. Pertama adalah pastikan bahwa travel berizin, pastikan visanya, pastikan layanannya, pastikan latar belakangnya," pungkasnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini