Sukses

Golkar Minta Jatah Kabinet, Budi Arie: Hormatilah, Kita Masih Menteri Sampai Oktober 2024

Budi menghormati jika partai politik pengusung Prabowo-Gibran membahas soal pembagian menteri.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi merespons keinginan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto meminta lima kursi menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Budi Arie meminta, agar seluruh pihak menghormati para menteri kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin yang masih menjabat hingga Oktober 2024.

"Pemerintahan Pak Jokowi-Ma'ruf Amin ini kan masih sampai Oktober 2024, kita hormatilah. Kita masih jadi menteri sampai Oktober 2024. Kan pemerintahan ini baru habisnya nanti 7 bulan lagi," kata Budi Arie, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2024).

Kendati demikian, Budi menghormati jika partai politik pengusung Prabowo-Gibran membahas soal pembagian menteri. 

"Kalau partai mau bicara engak apa-apa, itu hak. Tapi kalau kita sih nunggu aja lah nunggu pemerintahan ini selesai," ujar dia. 

Lebih lanjut, perihal Presiden Joko Widodo (Jokowi) menitipkan orang untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran, dia pun tak masalah. 

"Enggak apa-apa, antara harapan dan keinginan kan biasa. Boleh dong, siapa juga boleh (Presiden Jokowi titip kursi menteri)" imbuh Budi Arie. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Klaim Gibran Diusung Golkar

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Firman Soebagyo menilai, permintaan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto terkait jatah 5 kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran adalah hal wajar.

Dia menyinggung soal beberapa pertimbangan mengapa Golkar layak. Pertama bahwa Golkar yang pertama mengusung Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres.

"Pertama, Golkar ini kan kemarin dalam prosesnya mencalonkan juga salah satunya yang menjadi poin kemenangan ini kan Mas Gibran diusung Golkar. Ini kepentingan politisnya kan. Ini menjadi salah satu bagian yang jadi pertimbangan,” ungkap Firman pada wartawan, Senin (18/3/2024).

Selain itu, lanjut Firman, dukungan dari pemilih Golkar tehadap Prabowo-Gibran menurutnya cukup tinggi. "Kemudian juga hasil survei sendiri dukungan kepada partai kita ke Pak Prabowo dan mas Gibran cukup besar,” kata dia.

Selain itu, raihan suara Pileg Golkar menurutnya cukup tinggi dan akan menjadi bagian dari daya tawar Golkar.

“Dan alhamdulillah untuk nanti ke depan di legislatif ini Golkar mendapat posisi kursi yang cukup signifikan rupanya. Ini ada kalkulasi politik tentunya, kalkulasi politik ini yang mungkin direpresentasikan dalam bentuk bagaimana nanti portofolio di Kementerian,” pungkasnya.

 

 

 

3 dari 3 halaman

Ajukan 5 Menteri ke Prabowo

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bicara soal permintaan 5 kursi menteri di pemerintahan Prabowo Subianto. Dia mengklaim belum meminta langsung kepada Prabowo.

"Kita belum minta. Terima kasih," kata Airlangga ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (18/3/2024).

Dia mengatakan, permintaan lima kursi itu masih dalam pembahasan internalnya. Airlangga juga masih menunggu pengumuman resmi pemenang Pilpres 2024 oleh KPU.

"Itu masih dalam pembahasan. Kita tunggu pengumuman KPU besok," ucapnya.

Airlangga tidak menjawab jelas apa dasar Golkar meminta jatah 5 kursi menteri di pemerintahan Prabowo. Dia juga tidak merespons lebih lanjut ketika ditanya jika PKB bergabung ke pemerintahan Prabowo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.